KOMPAS.com – Pola persebaran fauna di muka Bumi didasarkan pada faktor klimatik, biotik, dan fisiografik.
Pasalnya, fauna mudah berpindah tempat dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ketika lingkungan tempat hidup fauna tidak lagi menguntungkan bagi kelangsungan hidup, fauna akan bermigrasi dan mencari tempat lain yang cocok untuk ditinggali.
Memahami hal ini, Alfred Russel Wallace telah membagi wilayah persebaran fauna di dunia menjadi 8 wilayah pada tahun 1876.
Kedelapan wilayah persebaran fauna itu adalah Ethiopian, Paleartik, Oriental, Australian, Neotropical, Neartik, Oceanik, dan Antartik.
Berikut adalah penjelasan mengenai persebaran fauna di dunia, dirangkum dari buku Uniknya Flora Fauna Indonesia.
Baca juga: Fauna Australis: Pengertian dan Contohnya
Wilayah persebaran fauna Ethiopin mencakup selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan selatan Saudi Arabia.
Hewan-hewan yang khas wilayah Ethiopian adalah badak Afrika, gajah Afrika, gorila, baboon, simpanse, dan jerapah.
b. Wilayah Paleartik
Wilayah Paleartik persebarannya mencakup hampir seluruh Benua Eropa, Rusia, wilayah dekat Kutub Utara, Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat hingga Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling utara.
Beberapa jenis fauna Paleartik adalah panda, unta, kucing kutub, rusa kutub, dan beruang kutub.
c. Wilayah Oriental
Negara-negara yang memiliki fauna dengan tipe asiatis termasuk dalam wilayah Oriental. Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia, terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Baca juga: Fauna Asiatis: Pengertian dan Contohnya
Di Indonesia, hanya fauna di wilayah Indonesia barat yang masuk dalam klasifikasi ini. Hewan-hewannya termasuk gibbon, orangutan, rusak, banteng, badak, dan harimau.
d. Wilayah Neartik