KOMPAS.com – Konsumsi monosodium glutamat (MSG) masih diliputi banyak kontroversi terkait kesehatan.
Banyak yang meyakini bahwa MSG tidak baik untuk kesehatan, bahkan dapat menyebabkan masalah seperti sakit kepala hingga kerusakan otak.
Padahal, Food and Drugs Administration (FDA) telah mengatakan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi.
Dilansir dari Healthline, MSG merupakan zat aditif makanan yang digunakan untuk menambah rasa. Ia berasal dari asam amino glutamat yang merupakan asam amino paling melimpah di alam.
Asam amino glutamat adalah asam amino non-esensial, yang artinya dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Ia melakukan berbagai fungsi dalam tubuh dan ditemukan di banyak makanan.
Baca juga: 5 Makanan yang Mengandung MSG, Salah Satunya Mi Instan
Nah, asam amino glutamat dalam MSG dibuat dengan memfermentasi pati. Bedanya dengan makanan alami, asam amino glutamat dalam MSG lebih mudah diserap karena tidak terikat molekul protein besar yang perlu dipecah oleh tubuh.
Asam amino glutamat berfungsi sebagai neurotransmitter di otak. Ia merupakan neurotransmitter rangsang yang merangsang sel-sel saraf untuk menyampaikan sinyal.
Klaim menyebutkan bahwa MSG dapat menyebabkan terlalu banyak glutamat di otak dan stimulasi sel saraf yang berlebihan, sehingga disebut eksitotoksin.
Faktanya, benar bahwa peningkatan aktivitas glutamat di otak dapat menyebabkan kerusakan dan MSG dalam dosis besar dapat meningkatkan glutamat dalam darah.
Akan tetapi, konsumsi glutamat dalam makanan sehari-hari seharusnya tidak atau hanya sedikit berdampak pada otak karena ia tidak dapat melewati batas darah-otak dalam jumlah besar.
Baca juga: Konsumsi MSG, Benarkah Bisa Sebabkan Gangguan Saraf?
Secara keseluruhan, belum ada bukti yang kuat bahwa MSG adalah eksitotoksin jika dikosumsi dalam jumlah normal.
Beberapa orang mungkin mengalami gejala efek samping setelah mengonsumsi MSG yang kondisinya disebut MSG symptom complex.
Gejala efek samping mengonsumsi MSG pada orang yang sensitif terhadap zat ini biasanya adalah sakit kepala, sesak otot, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan.
Lalu, batasan dosis yang dapat menimbulkan gejala tampaknya adalah 3 gram per makanan. Namun, perlu diingat bahwa 3 gram merupakan dosis yang sangat tinggi dan enam kali lipat dosis rata-rata yang dikonsumsi lewat makanan sehari-hari.
Baca juga: 5 Efek Buruk Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam
Jika tubuh bereaksi negatif setelah mengonsumsi MSG dan mengalami efek samping tersebut, sebaiknya batasi atau hindari konsumsi MSG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.