Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transplantasi Terumbu Karang dengan Pipa PVC, Bantu Kembalikan Ekosistem Laut Pulau Sangiang

Kompas.com - 10/06/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam upaya mengembalikan ekosistem laut di Pulau Sangiang, sejumlah instansi melakukan rehablitasi karang yang rusak di Kawasan Wisata Alam Pulau Sangiang dengan transplantasi modul (pipa) PVC.

Rehabilitasi terumbu karang, sebenarnya sudah banyak dilakukan terhadap karang-karang yang rusak di sejumlah kawasan terumbu karang di nusantara.

Manajer Program Ekosistem Kelautan Yayasan Kehati Yasser Ahmed mengatakan, transplantasi merupakan upaya manusia dalam mengembalikan ekosistem dan fungsi terumbu karang di laut.

Baca juga: Hasil Survei: Badai Seroja NTT Rusak Terumbu Karang di Taman Nasional Perairan Laut Sawu

Sementara, modul PVC ini merupakan alternatif lain yang diharapkan lebih ramah lingkungan dan bersifat berkelanjutan, dari modul-modul rehabilitasi karang yang  sudah banyak dilakukan.

"Kami berharap transplantasi dengan modul PVC dapat memperkaya metode rehabilitasi terumbu karang di Indonesia," kata Yasser dalam diskusi daring bertajuk Keberhasilan Transplantasi Terumbu Karang menggunakan Media PVC, Selasa (8/6/2021).

"Selain dari beberapa keunggulan, seperti materi yang ramah lingkungan, proses yang udah dan biaya yang murah, kami akan terus melakukan kajian mendalam dari penggunaan modul PVC ini," imbuhnya.

Mekanisme rehabilitasi terumbu karang modul pipa PVC

Para peneliti telah merangkai modul PVC dan dibentuk seperti paramida. Dalam prosesnya di tahun pertama, kaki piramida modul PVC tersebut diisi dengan semen agar berat dan tidak mengambang di lautan.

Lebih lanjut, kata Yasser, pada tahun berikutnya saat diperhatikan modul PVC yang telah diturunkan ternyata bergeser.

Mereka pun berinisiatif untuk menambahkan kembali semen di dalam batang-batang pipa dalam rangkaian modul yang dibuat. 

"Kami lakukan monitoring terus dan juga pengamatan modul PVC ini di bawah laut, barulah pada tahun ketiga kita coba, isi dengan semen semua sampai keadaannya di dalam laut tidak bergeser, meskipun ada pengaruh gelombang bawah laut," ujarnya.

Ia menegaskan, sangat penting memastikan modul PVC ini tidak bergeser, supaya benar-benar bisa jadi terumbu tempat karang tumbuh.

Baca juga: Lindungi Terumbu Karang, SHEBA Gandeng Warga Pulau Bontosua Jalankan Program Hope Reef

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com