KOMPAS.com - Setelah Nias, gempa bumi tektonik juga mengguncang wilayah Laut Banda dengan kekuatan magnitudo M 5,1.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi tepat pada pukul 08.35 WIB, Selasa (20/4/2021).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,8.
Baca juga: Rentetan 6 Gempa di Selatan Lombok - Sumbawa, Ingatkan Gejer Bali
Diketahui juga episenter gempa bumi ini berada di titik koordinat 0,17 LU dan 96,48 BT. Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 221 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 140 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas tektonik pada Lempeng Laut Banda," kata dia.
Bambang berkata, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar atau strike-slip.
Kendati lokasi gempa bumi ini berada di laut, hasil pemodelan BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.
Akan tetapi, berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini berpotensi menimbulkan guncangan di Bandaneira, Saumlaki dan Kepulauan Tanimbar dengan skala intensitas I MMI. Di mana dengan skala tersebut, getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujarnya.
Baca juga: BMKG Ungkap 4 Penyebab Ribuan Rumah Rusak Akibat Gempa Malang