JAKARTA, KOMPAS.com - Selain PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang menorehkan kinerja positif, prestasi serupa juga ditunjukkan oleh Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah sepanjang tahun 2023.
BTN Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 702,3 miliar pada Tahun 2023.
Jumlah tersebut melesat 110,5 persen dibandingkan perolehan laba bersih tahun sebelumnya senilai Rp 333,6 miliar.
Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan BTN Syariah sebesar 17,4 persen menjadi Rp 37,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 31,6 triliun.
Baca juga: Didominasi Pembiayaan Perumahan, Laba BTN Syariah Meroket Hingga 70 Persen
Peningkatan signifikan juga terjadi pada Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN Syariah yang tumbuh pesat sebesar 20,7 persen menjadi Rp 41,8 triliun pada tahun 2023, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 34,64 triliun.
Kinerja gemilang dari sisi penyaluran pembiayaan dan perolehan DPK tersebut, telah membuat posisi aset BTN Syariah mengalami lonjakan sebesar 19,79 persen menjadi Rp 54,3 triliun pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 45,3 triliun.
“Kenaikan aset BTN Syariah yang sudah lebih dari Rp 50 triliun ini, membuat perseroan memiliki kewajiban untuk melakukan spin off BTN Syariah dan mendirikan BUS yang akan dilaksankan tahun ini,” papar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, Senin (12/2/2024).
Sebelumnya diberitakan BTN sepanjang tahun 2023 membukukan kinerja positif.
Salah satu indikasinya adalah laba bersih yang mencapai Rp 3,5 triliun atau tumbuh 15 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 3,04 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh tumbuhnya penyaluran kredit dan pembiayaan serta peningkatan fee based income perseroan pada tahun 2023 lalu.
Baca juga: Selama 74 Tahun, BTN Biayai 4,05 Juta Unit Rumah Subsidi
Pencapaian ini tidak lepas dari transformasi yang telah dilakukan perseroan sejak beberapa tahun terakhir.
Nixon mengatakan, transformasi bisnis perusahaan secara menyeluruh berdampak positif pada berbagai lini kinerja keuangan.
Selain laba, segmen penyaluran kredit, perolehan total dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah maupun aset juga tumbuh positif.
Menurut Nixon, kinerja 2023 merupakan momentum untuk terus menggenjot pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan pada tahun ini.
"Kami optimistis dengan berbagai strategi bisnis, kinerja keuangan tahun 2024 akan semakin positif,” ujar Nixon.
Sementara itu, kredit dan pembiayaan yang tersalurkan sepanjang 2023 sebesar Rp 333,69 triliun atau tumbuh 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 298,28 triliun.
Pertumbuhan di sisi kredit dan pembiayaan ini melampaui pencapaian kredit yang disalurkan industri perbankan nasional sebesar 10,38 persen pada tahun 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.