Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Air Minum Perpipaan 2030, Butuh Rp 50 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 01/02/2024, 12:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Muhdany Yusuf Laksono

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka menangani urusan air minum perpipaan, ternyata membutuhkan kucuran anggaran sebesar Rp 50 triliun per tahun.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Lalu Ahmad Zaini mengatakan, jumlah anggaran tersebut dibutuhkan untuk mewujudkan target capaian air minum perpipaan sebesar 30 persen pada tahun 2030.

"Kalau kita melihat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menargetkan bahwa tahun 2030 harus tercapai 30 persen. Artinya, setengah dari yang tercapai ini harus tercapai dalam waktu 6 tahun," ujarnya dalam sambutan acara Program Air Minum dan Sanitasi Capres dan Cawapres 2024 di Jakarta pada Kamis (1/2/2024).

Menurut Lalu, target ini menjadi tugas dari presiden dan wakil presiden pada masa pemerintahan selanjutnya.

"Mau siapapun yang terpilih, pekerjaan rumah (PR)-nya adalah mewujudkan target yang ditargetkan dalam RPJMN sebesar 10 persen," lanjutnya.

Diperkirakan target capaian 10 persen tersebut membutuhkan anggaran mencapai Rp 300 triliun. Oleh karena itu, setiap tahun dibutuhkan alokasi anggaran untuk air minum perpipaan sebesar Rp 50 triliun sampai dengan tahun 2030.

Baca juga: 27 Juta Anak Tak Punya Akses Sanitasi Dasar di Sekolah, Ini Kepedulian WINGS

Oleh karena itu, Lalu menyarankan agar sebesar 2-3 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Jika mampu mengganggarkan sebesar 2-3 persen APBN dan APBD, saya yakin urusan air minum ini cepat selesai," katanya.

Sementara saat ini, cakupan air minum perpipaan di Indonesia baru mencapai 19,47 persen atau setara dengan 15,9 juta sambutan rumah (SR). Sedangkan untuk cakupan sanitasi baru mencapai 10,16 persen atau setara dengan 7 juta SR.

"Sangat rendah capaian kita setelah 78 tahun merdeka," tukas Lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com