Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Kisah Warga Penghuni Rusun Pangudi Luhur di Bekasi

Kompas.com - 07/10/2023, 11:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Rumah Susun (Rusun) Sentra Terpadu Pangudi Luhur yang dibangun untuk masyarakat sektor informal di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat dinilai membawa dampak positif dan manfaat bagi para penghuni.

Rusun ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial (Kemensos).

Dengan adanya Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur, mereka yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh, bantaran sungai, serta bekerja di sektor informal kini bisa menikmati hunian nyaman dan layak.

Selain itu, para penghuni rusun juga meningkatkan perekonomian keluarga dengan pemberdayaan dan pelatihan serta bantuan dari pemerintah.

Salah seorang penghuni, Maryani, mengaku senang tinggal di Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur.

Wanita yang dulunya sebagai pemulung dan tinggal di bantaran sungai di kawasan Ganda Agung, Kota Bekasi, sekarang bisa tinggal dengan nyaman di rusun bersama suami dan anak-anaknya.

"Saya nggak pernah mimpi bisa tinggal di rusun yang bagus seperti ini. Fasilitasnya lengkap dan nyaman, pengelolanya juga baik dan memberi pengarahan dan pelatihan buat saya dan penghuni rusun lainnya," kata dia dikutip dari siaran pers, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Profil Rusun MBR Pangudi Luhur di Bekasi, Kelengkapan hingga Biaya Sewanya

Maryani yang telah mendapat pelatihan dan pendampingan dari Kemensos pun kini sudah mahir menjahit dan mulai mendapatkan banyak pesanan dari pihak luar.

Kemensos melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial menggandeng pihak luar yang ingin memesan berbagai produk seperti sandal hotel, pakaian seragam, hingga goodie bag. Sehingga, para penghuni bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

"Saya juga senang karena suami yang dulu tidak bekerja kini bisa beralih profesi sebagai petani di lahan ada di bagian belakang rusun," ucap Maryani.

Dia pun mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Sosial  Tri Rismaharini, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sudah membantu saya dan keluarga lainnya sehingga bisa tinggal di rusun ini.

Penghuni lainnya, Resa Mursanto bercerita, dirinya dulu bekerja serabutan dan tinggal bersama isteri dan anak-anaknya di kontrakan sempit di daerah Margahayu, Bekasi Timur.

Resa kemudian memberanikan diri untuk mendaftar ke Kemensos dengan harapan untuk memperbaiki nasib dan tinggal di hunian layak dan sehat.

Rusun Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.Dok. Kementerian PUPR Rusun Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Setelah menjalani serangkaian assesment (penilaian) dan pelatihan dari Kemensos, kini dia sudah memiliki pekerjaan sebagai pengawas kontraktor bangunan dan keluarganya bisa tinggal dengan nyaman.

Baca juga: Rusun Sentra Mulya Jaya di Jaktim Diresmikan, Sewanya Rp 10.000 Per Bulan

"Fasilitas di rusun ini sangat lengkap mulai dari tempat tidur, kasur, meja kursi makan, kitchen set mini, gelas piring, serta kompor gas sudah disediakan. Kamar mandinya juga bersih dan kamarnya bagus jadi kami tinggal masuk membawa pakaian dan peralatan seperlunya," tutur Resa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com