Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggantung Asa Pembangunan Nuklir Thorium di Bangka Belitung

Kompas.com - 29/07/2023, 12:59 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA TENGAH, KOMPAS.com - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Pulau Gelasa, Batu Beriga, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung terus bergulir.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Dewan Energi Nasional (DEN) menggelar sosialisasi pada masyarakat setempat terkait energi nuklir thorium yang diklaim lebih ramah lingkungan.

"Sosialisasi ini menjadi langkah terhadap rencana pembangunan nasional, yakni pembangunan PLTT yang rencananya dibangun di Pulau Gelasa. Tentunya, pemerintah daerah harus menjembatani rencana nasional tersebut," kata Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan di Batu Beriga, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Energi Nuklir Jadi Bagian Rencana Jangka Panjang Indonesia

Suganda mengungkapkan, kegiatan dilaksanakan bukan tanpa alasan. Sosialisasi itu bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang thorium, yang merupakan salah satu energi terbarukan.

Dalam sesi diskusi, banyak respons yang diberikan warga. Para narasumber secara bergantian memberikan penjelasan, yang diawali oleh Bapeten, kemudian DEN, dan terakhir dari PT Thorcon Power Indonesia sebagai perusahaan yang akan menginvestasikan pembangunan PLTT.

Para narasumber menjelaskan hal-hal positif yang akan timbul dari efek berdirinya proyeksi sumber energi pengganti PLT Batubara tersebut.

Plt Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo mengungkapkan, pembangunan PLTT merupakan perencanaan jangka panjang, sehingga memerlukan proses yang cukup lama dengan melalui berbagai tahapan.

Namun, hadirnya PLTT akan memberikan dampak yang besar, khususnya manfaat bagi masyarakat maupun daerah.

Sugeng menyebut, salah satu peran Bapeten yakni memastikan tingkat keamanan, serta manfaat bagi masyarakat dalam proses pembangunan PLTT nantinya.

Baca juga: Bakal Jadi Percontohan se-Asia, Pembangkit Nuklir Thorium Rp 12 Triliun Dibangun di Babel

Ia juga meyakini, berdirinya PLTT tidak akan mengganggu aktivitas nelayan, yang menjadi profesi mayoritas warga Batu Beriga. Karena menurutnya, dampak negatif dari berdirinya PLTT tersebut sangat minim.

Contohnya aktivitas nelayan tidak boleh terganggu. Pembangunannya pun hanya mengambil berapa ratus meter dari bibir pantai.

Berkenaan dengan limbah yang berpotensi sebagai bahan radioaktif, tergantung asal bahan bakar yang didatangkan.

"Jika dari luar, limbah akan dikembalikan ke negara asal. Jika dari Indonesia, pemerintah pusat akan melakukan penyimpanan limbah lestari," katanya.

Bakal gantikan dominasi batubara

Menurut Sugeng, manfaat lain dari berdirinya PLTT yakni sumbangsih terhadap penurunan emisi karbon. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang menginginkan zero emision 2060.

PLTT dinilai menjadi salah satu solusi paling potensial pengganti PLT Batubara. Karena, tenaga thorium dianggap menjadi sumber energi listrik termurah oleh para ahli energi selain tenaga matahari, tenaga angin, dan lainnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com