Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntas Agustus, IPAL Kota Pekanbaru Pakai Teknologi FBAS

Kompas.com - 16/07/2023, 08:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR sedang menyelesaikan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk meningkatkan kualitas pelayanan sanitasi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

IPAL yang ditargetkan rampung Agustus 2023 ini merupakan tahap akhir program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) Kota Pekanbaru.

Pembangunan IPAL Skala Perkotaan ini telah dimulai pada Desember 2020 dan progres fisiknya telah mencapai 94%.

Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya, Tanozisochi Lase mengatakan, IPAL Kota Pekanbaru menggunakan teknologi Fixed-Bed Biofilm Activated Sludge (FBAS), yaitu proses pengolahan air limbah dengan media bakteri berupa akar tanaman dan akar artifisial (biomodule).

Dua media bakteri itu berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya mikro organisme yang akan menguraikan air limbah sebelum dialirkan ke Sungai Siak.

"Teknologi ini nantinya akan men­yerupai taman dan dilengkapi unit peredam bau. Sehingga masyarakat disekitar IPAL tidak akan terganggu oleh bau yang dihasilkan," jelas Tanozisochi dikutip dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (15/07/23).

Baca juga: Kata Wapres, 7 dari 10 Sumber Air Rumah Tangga di Indonesia Tercemar Limbah

IPAL Kota Pekanbaru memiliki kapasitas tampung 8.100 m3/hari dan direncanakan dapat melayani 11.000 sambungan rumah (SR).

Harapannya ketika IPAL telah beroperasi, air limbah domestik dari rumah tangga dan daerah perniagaan tidak lagi mencemari badan air atau air tanah di Kota Pekanbaru.

Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan Peraturan Daerah Pengolahan Air Limbah dan menetapkan tarif operasional.

Setelah IPAL diserahkan ke Pemkot Pekanbaru melalui Badan Layanan Umum Daerah, diupayakan agar bisa beroperasional minimal 3.000 SR.

"Kemudian satu hingga dua tahun ke depan saya mohon ada pendampingan dari Kementerian PUPR dalam rangka pemeliharaan maupun operasional kegiatan ini," pungkas Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com