Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Peduli Isu Resesi, Milenial Pembeli Rumah Subsidi di Bekasi Naik Tajam

Kompas.com - 09/12/2022, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah maraknya isu resesi ekonomi global, banyak pengusaha properti khawatir terjadi penurunan permintaan pembelian rumah.

Kendati demikian, ada fenomena berbeda yang dialami pasar rumah subsidi di Bekasi, Jawa Barat. Salah satu pengembangnya, Vista Land Group mencatat peningkatan penjualan sepanjang Semester II hingga Desember 2022.

General Manager Regional 2 Vista Land Group Ardian Hendra mengungkapkan, permintaan rumah subsidi pada era post pandemic sebagian besar berasal dari milenial yang terus meningkat.

Bahkan, pada November lalu Puri Harmoni Kertamukti sempat menghentikan sementara penjualannya karena kehabisan pasokan.

“Keterlambatan pasokan ini karena meningkatnya permintaan hingga 300 persen pada akhir tahun," kata Ardian dalam rilis, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Tahun 2023, Kementerian PUPR Akan Perluas Wilayah Layanan Konsultasi Rumah

Oleh karena itu, perusahaan fokus untuk mempercepat proses pengembangan lahan dan pembukaan unit baru yang akan segera dipasarkan Januari 2023.

Walau dibayang-bayangi isu resesi ekonomi global, Ardian tetap optimistis tahun depan pencari rumah pertama dari kalangan milenial makin meningkat.

Pasalnya, kata Ardian, Indonesia saat ini boleh dikatakan mulai masuk era bonus demografi dengan jumlah penduduk usia kerja lebih banyak dari penduduk bukan usia kerja.

Pada 2021, proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebesar 69,28 persen dengan komposisi tertinggi adalah penduduk usia 20-29 tahun.

Sebagian besar generasi milenial yang dalam usia produktif bekerja ini kini sedang berusaha meningkatkan taraf hidup dan masa depannya.

Namun sayangnya salah satu tantangan utama milenial, selain pekerjaan dan penghasilan, adalah sulitnya membeli rumah pertama sebagai satu di antara kebutuhan pokok manusia.

Sebab, kenyataannya harga rumah kian hari semakin tinggi dan tidak diimbangi dengan naiknya pendapatan kaum milenial ini.

“Bagi milenial dari keluarga menengah ke atas, membeli rumah sesuai ekspektasi mereka tentunya tidak sulit, karena ada keluarga yang dapat membantu," jelasnya.

Hal ini berbeda dengan milenial dari kalangan menengah bawah yang dihadapkan pada ketimpangan antara pendapatan dan harga rumah.

Ini alasan utama mengapa banyak pasangaan muda (milenial) memutuskan membeli rumah subsidi dengan menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang harganya sudah dipatok pemerintah Rp 168 juta untuk wilayah Jabodetabek.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com