PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Bagi masyarakat yang ingin mudik ke daerah Jawa Timur, Tol Pasuruan-Probolinggo merupakan jalur favorit.
Kendati merupakan bagian paling timur dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, namun menurut Direktur Utama PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol Mulya Setiawan, Tol Paspro terus menunjukkan tren kenaikan lalu lintas harian rata-rata (LHR).
"Bahkan, saat Libur Natal tahun 2021, LHR kami tercatat sekitar 30.000 kendaraan. Nah, mudik kali ini juga kami prediksikan akan jauh melebihi LHR yang tercatat sekitar 8.000-an kendaraan," tutur Mulya kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com
Tol Pasuruan-Probolinggo dirancang sepanjang 45 kilometer yang menghubungkan kota-kota utama di Jawa Timur, seperti Surabaya, dan Banyuwangi.
Baca juga: Kapolri dan Tiga Menteri Cek Kesiapan Rest Area KM 57A Tol Japek
Jalan bebas hambatan berbayar ini juga terhubung dengan Jalan Tol Gempol-Pasuruan dan Tol Probolinggo-Banyuwangi.
Seksi terakhir, yakni Seksi IV Probolinggo Timur/Leces-Gending masih dalam tahap konstruksi yang ditargetkan tuntas pada Desember 2022.
Manajer Operasional Tol Pasuruan-Probolinggo Sukiran menambahkan, titik terakhir dari tol yang menjadi jalur menuju Taman Nasional Bromo ini adalah Km 849.
"Saat ini, titik terakhir adalah Km 841. Nanti panjang jalan yang dibangun untuk melengkapi Seksi 1-3 berada di titik Km 849," ujar Sukiran.
Jalan tol yang menjadi salah satu jalur mudik Lebaran terpadat ini memiliki empat rest area tipe B yang masing-masing berada di lajur kiri dan kanan.
Tol Pasuruan-Probolinggo dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Transjawa Paspro Jalan Tol dengan nilai investasi Rp 2,99 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.