JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah khusus (rusus) hunian tetap (huntap) pasca bencana badai siklon tropis seroja di Nusa Tenggara Barat (NTB) tuntas dikerjakan.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan pembangunan rusus ini menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dan tahan terhadap bencana.
“Saya harap setelah proses serah terima pemanfaatan ini Pemerintah Daerah agar menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sehingga dapat ditindaklanjuti dengan serah terima aset secepatnya,” kata Iwan dalam keterangannya, Senin (07/03/2022).
Baca juga: 120 Rusus Bakal Dibangun bagi Warga Terdampak Sirkuit Mandalika
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara I (BP2P NT 1) Rini Dyah Mawarty menerangkan total rusus yang dibangun sebanyak 292 unit.
Dirancang dengan tipe 36 meter persegi yang terbagi dalam dua kabupaten yaitu Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
Rusus tersebut dibangun biaya mencapai Rp 38,9 miliar dan dikerjakan oleh PT Hutama Karya dan PT Yodya Karya selaku manajemen konstruksi.
Sebagai bentuk percepatan penghunian telah dilaksanakan penandatanganan berita acara pemanfaatan rusus serta melakukan penyerahan kunci secara simbolis kepada Kepala dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bima Taufik dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman kabupaten dompu H. Rusdin.
"Sehingga masyarakat korban bencana badai siklon tropis seroja kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu segera menempati Rumah Khusus dan Pemerintah Daerah menyelesaikan proses pendataan dan verifikasi penghunian,” pungkas Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.