Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Kerap Terjadi, Ada Apa dengan Tol Cipali?

Kompas.com - 05/11/2021, 07:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) yang konsesinya dimiliki oleh Astra Tol Cipali merupakan salah satu ruas tol terpanjang yang menjadi bagian dari jaringan Tol Trans-Jawa.

Kehadirannya dianggap sangat penting karena berhasil mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur pantai utara (pantura). Sayangnya, tol ini juga rawan terjadi kecelakaan. 

Pada Kamis (4/11/2021) dini hari, kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Tol Cipali.  Kali ini, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Ir I Gede Suparta Budisatria meninggal.

Kecelakaan tersebut diketahui terjadi di Tol Cipali Km 113. Di dalam mobil tersebut juga terdapat tiga penumpang lainnya yang kini tengah mendapatkan perawatan.

Baca juga: Astra Kampanyekan Bulan Keselamatan Berkendara di Tol Cipali

Kecelakaan dini hari tadi menambah daftar panjang ratusan kecelakaan yang telah terjadi di ruas Tol Cipali tersebut.

Pada akhir bulan Oktober lalu, tepatnya pada Jumat (29/10/2021), terjadi kecelakaan di ruas jalan Tol Cipali, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, dan menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Sebelumnya, pada Rabu (20/10/2021), sebuah mobil travel juga terperosok di parit di Tol Cipali Kilometer 92, Kalijati, Subang, dan menyebabkan satu orang tewas.

Arus mudik kendaraan hari ke dua menjelang Idul Fitri di ruas tol pantura (Cipali dan Palikanci), Jawa Barat, tersendat sepanjang 42 kilometer, Rabu (15/7/2015). Arus kendaraan terpantau tersendat dari Ciperna (Tol Palikanci) kilometer 205 hingga Majalengka (Tol Cipali) kilometer 163. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO - ARI PRASETYOKRISTIANTO PURNOMO - ARI PRASETYO Arus mudik kendaraan hari ke dua menjelang Idul Fitri di ruas tol pantura (Cipali dan Palikanci), Jawa Barat, tersendat sepanjang 42 kilometer, Rabu (15/7/2015). Arus kendaraan terpantau tersendat dari Ciperna (Tol Palikanci) kilometer 205 hingga Majalengka (Tol Cipali) kilometer 163. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO - ARI PRASETYO
Pada tahun 2020, terjadi tujuh kecelakaan maut di Tol Cipali yang menyebabkan puluhan orang tewas. Kecelakaan terparah terjadi di Km 78 pada Senin (30/11/2020) dan menyebabkan 10 orang tewas.

Tentu saja banyaknya peristiwa kecelakaan ini merupakan sesuatu yang ironis bagi Astra Tol Cipali selaku pengelola jalan tol.

Pasalnya, tahun lalu, Astra Tol Cipali mendapat apresiasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai Pelopor Keselamatan.

Baca juga: Tahun Depan, Tol Cipali Tersambung Cisumdawu

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Astra Tol Cipali di antaranya memasang marka speed reducer yang berfungsi sebagai marka peringatan bagi pengguna jalan agar tetap fokus dan waspada saat berkendara.

Inovasi ini telah dipasang sepanjang 8 kilometer pada ruas Tol Cipali pada 2020, sekaligus marka peringatan yang diaplikasikan pertama dan satu-satunya di jalan tol Indonesia.

Bahkan, pengelola rajin mengampanyekan Toll Road Safety Culture bersamaan dengan penindakan operasi speed gun oleh kepolisian bagi kendaraan yang melanggar batas kecepatan maksimum 100 kilometer per jam.

Selain itu, juga kerap dilakukan penempelan 100 sticker reflector agar dapat terlihat pada malam hari bagi kendaraan yang tidak memiliki stiker di bagian belakang kendaraan.

"Upaya-upaya Astra Tol Cipali untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan Tol Cipali terangkum dalam program 3E: Engineering, Education dan Enforcement," ujar CEO Toll Road Business Group Astra Infra Krist Ade Sudiyono, Senin (21/9/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com