KOMPAS.com - Homo floresiensis adalah spesies manusia purba berukuran kecil yang mendiami Pulau Flores.
Manusia purba ini ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood bersama-sama dengan tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada September 2003.
Homo floresiensis ditemukan di Gua Liang Bua di Flores.
Temuan itu kemudian diberi nama Homo floresiensis atau Manusia Liang Bua, sesuai dengan lokasi penemuannya.
Fosil yang ditemukan berupa tengkorak manusia purba yang memiliki bentuk sangat mungil.
Diperkirakan ukuran tubuhnya tidak lebih besar dari anak-anak usia lima tahun.
Karena ukurannya yang lebih kecil dari manusia pada umumnya, Homo Floresiensis juga sering mendapat julukan sebagai Hobbit dari Liang Bua.
Mereka diduga hidup di Kepulauan Flores pada 18.000 tahun lalu, bersama dengan gajah-gajah pigmi (gajah kerdil) dan kadal-kadal raksasa (komodo).
Baca juga: Homo Soloensis: Penemu, Ciri-ciri, dan Hasil Kebudayaan
Pada 1950-an, sebenarnya Manusia Liang Bua telah memberikan data-data tentang adanya kehidupan praaksara.
Pada saat itu, Th. Verhoeven lebih dulu menemukan beberapa fragmen tulang iga manusia di Liang Bua yang berasosiasi dengan berbagai alat serpih dan gerabah.
Kemudian pada 1965, ditemukan tujuh buah rangka manusia beserta beberapa bekal kubur berupa beliung dan gerabah.
Diperkirakan Liang Bua merupakan sebuah situs neolitik dan paleometalik.
Pada 1970, R. P. Soejono dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melajutkan penelitian yang menunjukkan bahwa Manusia Liang Bua secara kronologis menunjukkan hunian dari Zaman Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik.
R. P. Soejono kembali melakukan penggalian pada 2003 bersama Mike J. Morwood dan berhasil menemukan fosil enam individu.
Baca juga: Meganthropus Paleojavanicus: Penemuan, Kehidupan, dan Ciri-ciri
Homo floresiensis telah hidup menetap dan mencari makan dengan berburu, beternak, serta bercocok tanam.