Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katy Perry sampai Bon Jovi Tanda Tangani Petisi Tolak AI di Industri Musik karena Hancurkan Kreativitas

Kompas.com - 05/04/2024, 21:44 WIB
Andika Aditia

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan musisi dunia telah bergabung dalam satu suara untuk menolak penggunaan AI atau kecerdasan buatan di industri musik yang kini marak.

Ratusan musisi tersebut melihat, perkembangan teknologi seperti AI adalah hal positif, tetapi bila digunakan secara masif di industri musik justru dapat merusak kreativitas.

Sebelumnya, pada Rabu (3/4/2024), Billie Eilish menjadi salah satu lebih dari 200 artis yang menyerukan agar penggunaan ‘predator' AI di industri musik dihentikan.

Baca juga: Billie Eilish, Nicky Minaj hingga Stevie Wonder Tolak AI dalam Bermusik

Dalam sebuah surat terbuka, beberapa bintang besar di dunia telah memperingatkan bahwa teknologi “akan memicu perlombaan menuju titik terendah” jika dibiarkan.

Penggunaan AI untuk mencuri suara, rupa, dan suara artis merupakan “serangan terhadap kreativitas manusia”, kata mereka, dan akan “menghancurkan ekosistem musik.”

Dikeluarkan oleh Artists Rights Alliance (ARA), surat tersebut menyerukan pelarangan alat AI yang melemahkan atau menggantikan manusia sebagai penulis lagu atau karya mereka.

Baca juga: Nada Sumbang Musisi di Tengah Harmoni Generatif AI

Langkah ini merupakan bagian dari dorongan industri untuk regulasi AI generatif yang lebih baik, teknologi di balik chatbot seperti ChatGPT dan generator gambar seperti Midjourney.

Katy Perry, Jon Batiste, Jon Bon Jovi, Nicki Minaj, Stevie Wonder, REM, Zayn Malik dan Miranda Lambert termasuk artis yang menandatangani surat tersebut.

Kekhawatiran akan penggunaan AI telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah sebuah lagu yang menggunakan AI untuk meniru suara Drake dan The Weeknd menjadi viral di media sosial.

Baca juga: Oppenheimer, Bom Nuklir, dan AI

Surat tersebut memperingatkan bahwa AI akan "melanggar hak-hak kami dan merendahkan hak seniman manusia" jika digunakan secara tidak bertanggung jawab.

“Serangan terhadap kreativitas manusia harus dihentikan. Kita harus melindungi diri dari penggunaan AI yang bersifat predator untuk mencuri suara dan kemiripan artis profesional, melanggar hak pencipta, dan menghancurkan ekosistem music,” isi surat tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com