Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Lagi Isi Seminar Bertema Kesuksesan, Dokter Tirta: Karena Aku Itu Beruntung

Kompas.com - 03/02/2024, 22:22 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Merasa tak pantas berbagi cerita kesuksesannya, kreator konten, dokter Tirta tak mau lagi mengisi seminar bertema kesuksesan.

Sejak bertemu tukang parkir di daerah Kebumen, Jawa Tengah, Tirta menyadari bahwa popularitas, kesuksesan yang dia dapatkan bukan hanya karena dia kerja keras, tapi ada faktor keberuntungan di dalamnya.

"Sejak saat itu aku enggak mau ngisi seminar-seminar kesuksesan," ujar Tirta dikutip dari YouTube Kasisolusi.

"Karena aku sadar, aku bisa duduk di sini karena luck, ada namanya keberuntungan," imbuhnya.

Baca juga: Sudah Jadi Bos, Dokter Tirta Ungkap Alasan Tetap Melamar Kerja di Perusahaan Lain

Pertemuannya dengan seorang tukang parkir yang dengan ikhlas memberinya segelas susu jahe saat dia tertidur di depan minimarket, membuat Tirta tak lagi memandang kesuksesan seseorang hanya dari satu sisi.

"Apakah orang yang gagal tidak bekerja keras? Bekerja keras, semua orang bekerja keras," ucapnya.

"Tapi hanya segelintir orang yang mendapatkan keberuntungan untuk mendapatkan posisi menjadi pengusaha kaya," lanjutnya.

Termasuk dirinya, yang beruntung mendapatkan itu. Terlepas dari faktor kerja keras, Tirta akhirnya menerima fakta bahwa ada faktor keberuntungan yang ikut andil.

Baca juga: Dulu Arogan, Dokter Tirta Ungkap Ucapan Tukang Parkir yang Hilangkan Egonya

"Kenapa semua orang bekerja keras tidak semuanya menjadi sukses? Karena ada faktor X yang namanya beruntung," tutur Tirta.

"Dan itu aku mengakui, sejak saat itu aku memang acceptance, aku memang beruntung," sambungnya.

Itu sebabnya, Tirta merasa dirinya tak pantas untuk memberikan seminar tentang menjadi orang sukses.

"Menurutku, aku menjadi salah satu orang yang beruntung, jadi aku tidak layak untuk nge-share story kesuksesan, karena aku itu beruntung," ucap dokter yang baru menyelesaikan kuliah S2 di ITB itu.

"Buat apa kita koar-koar sukses kalau luck? Aku kembali ke pattern utamaku, aku sekolah, aku kerja sama orang," imbuhnya.

Pemilik nama Tirta Mandira Hudhi itu juga percaya bahwa setiap orang memiliki titik awal yang berbeda-beda, sehingga dia merasa tidak pantas untuk berbagi cerita sukses. 

Tirta sebelumnya menceritakan pertemuannya dengan seorang tukang parkir yang mengubah sikap arogan dan meruntuhkan egonya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com