Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 17 Tahun Kamerawan Jejak Petualang Hilang, Medina Kamil Cerita Saat Mesin Perahu Tiba-tiba Mati

Kompas.com - 08/06/2023, 15:28 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Medina Kamil mengungkap detik-detik perahu yang ditumpanginya pada Juni 2006 bersama empat kru Jejak Petualang terbalik dan membuatnya sampai saat ini tak bertemu lagi dengan salah satu kamerawan mereka, Bagus Dwi.

Pagi hari pada 6 Juni 2006 di Papua, mereka berlima dan tiga orang warga lokal dalam perjalanan dari Agats menuju Timika dengan long boat kayu.

Itu merupakan hari ke-40 dari 50 hari yang dijadwalkan untuk syuting di Papua.  Ini juga menandai tugas pertama Medina Kamil sebagai presenter Jejak Petualang.

Awalnya semua berjalan baik sampai akhirnya tiba-tiba ombak besar menghantam perahu mereka.

Baca juga: Kamerawan Jejak Petualang Hilang di Laut Arafuru Sejak 2006, Medina Kamil: Mas Bagus, Pulang Toh

"Dari Agats sekitar jam 08.00 pagi, kita naik long boat itu keadaan masih baik-baik aja," kata Medina, dikutip dari YouTube Sang Penyintas.

"Semakin lama ombak semakin besar. Jadi ketika kita melewati ombak itu kita kayak menanjak ombak, kan ombaknya tinggi kita harus nanjak, tinggi lagi kita nanjak lagi," jelasnya.

Berulang kali menerjang ombak, mesin perahu yang mereka tumpangi mendadak mati.

"Ketika udah kesekian kalinya, ketika lagi nanjak ombak itu mesinnya mati," kenang Medina.

"Dalam hitungan detik kita langsung tersapu sama ombaknya. Air masuk ke dalam perahu," lanjut Medina.

Waktu itu mereka belum melompat keluar perahu. Warga lokal yang mengoperasikan mesin perahu masih berusaha untuk menghidupkan mesin, tapi tidak berhasil.

Baca juga: Sudah 17 Tahun Kamerawan Jejak Petualang Hilang di Papua, Medina Kamil: Langsung Kepisah, Enggak Ada Omongan

"Kita belum lompat dari perahu karena kita pikir masih bisa diatasi sama motorisnya, motorisnya masih coba hidupin lagi mesinnya," kata Medina.

"Tapi tidak berhasil, datang lagi ombak kedua, mas Dodi produser narik saya untuk langsung lompat keluar perahu. Perahu kebalik, kita nyebar kemana-mana," lanjutnya.

Sambil menghapus air mata, Medina menceritakan kejadian yang membuatnya tak pernah berpikir akan kehilangan salah satu kru di hari pertama dia bekerja.

"Enggak kepikiran sama sekali. Kita berempat malah berpikir Bagus duluan yang akan lebih dulu selamat," kenang Medina dengan suara bergetar.

"Karena dia naik ke atas perahu. Ibaratnya lebih aman lah, dan dia didampingi sama tiga orang lokal yang pastinya udah tahu medan sana, udah berpengalaman," imbuhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com