JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Rizal Mantovani menekankan tentang nasionalisme dalam film besutannya berjudul Adagium.
Rizal Mantovani yang telah menjajal berbagai genre, merasa tertantang untuk mengambil proyek Adagium.
"Pas dapat ini (Adagium), oke nih bukan horor, ceritanya sudah bagus dan ada subjek spesifik yang menurut saya seru, yaitu nasionalisme," ujar Rizal Mantovani saat jumpa pers di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Film Besutan Rizal Mantovani, Adagium, Siap Tayang Januari 2023
Rizal Mantovani menuturkan, caranya menyampaikan nasionalisme dalam film Adagium ini berbeda dengan yang lain.
"Kadang-kadang kan gini kita bikin film nasionalisme disampaikan dengan cara tertentu akan preachy, ini kita cari cara gimana enggak seperti itu," ujarnya.
"Karena nasionalisme itu harus tumbuh enggak bisa disuapin," tambah sutradara film 5 cm tersebut.
Selain menampilkan sisi nasionalisme, Adagium juga dibumbui kisah cinta dan persahabatan dari ketiga karakter utama.
"Di mana dalam sahabat ketika berada dalam konflik akan membuat mereka kuat. Karena saya percaya konflik itu memuat mereka semakin dekat," imbuh Rizal.
Rizal berpendapat bahwa film genre aksi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya drama di dalamnya.
"Jadi drama harus jalan supaya action terasa. Kita akan perduli dengan karakter yang ada di cerita," tuturnya.
Lebih lanjut, Rizal menyebut bahwa drama juga menjadi koneksi untuk membangun adegan aksi antar pemeran.
"Saya berfikir dalam action ini, dramanya harus kena. Malah sangat berkaitan. Itu yang kita coba gimana caranya karakter ini memiliki keinginan, rintangan, konflik dengan dirinya, dengan teman, dengan sahabat, dengan keluarga," jelas Rizal.
Baca juga: Alasan Rizal Mantovani Tertarik Sutradarai Film Mumun
Sebagai informasi, film yang diproduksi oleh Brainstorminc Entertainment Indonesia mengambil lokasi di beberapa wilayah di Jabodetabek.
Adagium menceritakan tentang kisah persahabatan tiga orang anatara Arga (Angga Asyafriena) Bian (Pangeran Lantang) dan Alenda (Jihan Almira) sejak saat masih kecil hingga dewasa.
Dalam trailer berdurasi hampir dua menit, Arga, Bian dan Alenda berkonflik karena satu masalah.
Arga lantas memutuskan masuk militer, Jihan berkutat dengan dunia IT-nya, dan Bian melanjutkan hidupnya sebagai pengemudi ojek daring.
Sampai kemudian Jihan tiba-tiba disekap dan dipaksa teroris menggunakan kemampuan IT-nya untuk menjatuhkan presiden dan mengancam keselamatan negara.
Arga dan Bian berusaha menyelamatkan sahabatnya dari aksi penyekapan tersebut.
Selain ketiga pemeran utama, ada juga Asyafriena, Rizky Hanggono, Dennis Adhiswara, Teuku Rifnu Wikana, Mike Lucock, Max Matino, Adinda Ghania, Hans De Kraker, Ricky Saldan, Gilbert Pattiruhu, dan Frans Mohede juga berperan dalam film ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.