JAKARTA, KOMPAS.com- Sutradara film KKN di Desa Penari, Awi Suryadi ucap pesan yang ingin disampaikan seandainya ada perwakilan Marvel di Asia.
Dengan jumlah 9 juta penonton dari film yang disutradarainya, Awi berharap kesuksesannya bisa membuka lebih banyak kesempatan untuknya ke depannya.
"Semoga ini akan membuka lebih banyak pintu bagi saya," kata Awi dikutip dari YouTube TS Media.
Terlebih filmnya berhasil mengalahkan film besar Marvel yang sedang tayang, Doctor Strange: In the Multiverse of Madness di Indonesia.
Baca juga: Pernah Datang ke Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Awi Suryadi: Semuanya Sudah Berubah
Sehingga Awi berharap, akan ada perwakilan dari Marvel yang menyadari hal itu.
"Dengan suksesnya KKN (di Desa Penari) ini enggak main-main yang kita kalahkan kan memang film besar, film Marvel," ujar Awi.
"Jadi saya berharap kalau Marvel punya representatif atau punya head hunter di Asia, saya loh yang kalahin film kalian," lanjutnya diiringi tawa.
Seperti diberitakan sebelumnya, film KKN di Desa Penari telah berhasil mengalahkan jumlah penonton Doctor Strange: In the Multiverse of Madness.
Baca juga: Ketemu Langsung SimpleMan, Awi Suryadi: Saya Percaya
Bahkan kini pencapaian terbarunya, Sabtu (4/6/2022), film yang dibintangi Tissa Biani itu telah menarik 9 juta orang ke bioskop untuk menonton cerita Badarawuhi.
Dengan raihan jumlah penonton sebanyak itu, KKN di Desa Penari kini berada di peringkat dua film dengan penonton terbanyak di Indonesia, menggeser film Spider-Man: No Way Home.
Posisi ini tepat di bawah film Marvel Avengers: End Game yang dirilis tahun 2019 dengan jumlah penonton 11,24 juta orang.
Setelah digeser KKN di Desa Penari, film Spider-Man: No Way Home kini duduk sebagai film ketiga terlaris sepanjang masa di Indonesia dengan jumlah penonton 8,4 juta.
Awi juga mengatakan bahwa film KKN di Desa Penari rencananya akan diikutsertakan dalam Toronto Film Festival.
Sementara itu, setelah sukses dengan KKN di Desa Penari, Awi kini sedang mengerjakan proyek film barunya berjudul Kisah Tanah Jawa.
Film itu nantinya masih mengusung genre horor dan kisah nyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.