Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layangan Putus Dibajak, MD Entertainment Lapor ke Polda Metro Jaya

Kompas.com - 22/02/2022, 17:38 WIB
Baharudin Al Farisi,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah produksi MD Entertainment melaporkan seseorang atau kelompok ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan pembajakan serial Layangan Putus.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh CEO MD Entertainment sekaligus produser Layangan Putus, Manoj Punjabi.

"Iya, benar (MD Entertainment melaporkan atas kasus dugaan pembajakan Layangan Putus)," tegas Manoj Punjabi kepada Kompas.com, Selasa (22/2/2022).

Namun, Manoj Punjabi tidak menjelaskan secara gamblang mengenai pelapor dan terlapor atas kasus tersebut.

Baca juga: Layangan Putus Banyak Dibajak, WeTV Berpikir Ulang Rilis Sekuelnya

Pada hari ini, Country Head WeTV dan iflix Indonesia sekaligus produser eksekutif Layangan Putus, Lesley Simpson, diperiksa sebagai saksi di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

"Ada dugaan kasus terhadap pencurian materi digital," kata Lesley saat ditemui usai menjalani pemeriksaan, Selasa.

Lesley menganggap kasus ini serius karena merugikan banyak pihak, termasuk WeTV sebagai distributor.

"Sangat besar (kerugiannya). Tapi kan angkanya harus dihitung dulu kerugiannya. Yang sudah pasti besar sekali karena ini produksi yang besar," kata Lesley.

Baca juga: Layangan Putus Jadi Serial WeTV yang Paling Banyak Dibajak

"Nah sekarang malah dicemari, dibocorkan, dibajak, akhirnya pemirsa nontonnya bukan dari platform WeTV. Nontonnya dari tempat lain. Nah itu kan sangat merugikan," ucap Lesley melanjutkan.

Di balik kesuksesan besarnya, Layangan Putus, justru menjadi serial WeTV yang paling banyak dibajak.

Pembajakan tersebut banyak ditemui di aplikasi Telegram.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Serial Layangan Putus

"Layangan Putus salah satu judul yang parah untuk pembajakannya. Bukan cuma parah, kita akan melihat ada dampak yang sangat direct merugikan dari sisi keuangan," kata Lesley Simpson saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com