JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Jourdy Pranata mengungkapkan kesannya berperan dalam film garapan sutradara Umay Shahab, Kukira Kau Rumah.
Awalnya, kata Jourdy Pranata, karakternya hanya memiliki porsi yang sedikit walaupun sebagai pemeran utama.
"Sebetulnya Pram itu porsinya sedikit banget yang ditawari ke saya itu cuma jadi pacar pemeran utama (Prilly Latuconsina)," kata Jourdy Pranata saat ditemui di XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Sinopsis Film Kukira Kau Rumah, Angkat Kisah Penderita Bipolar
Proses syuting sempat tertunda karena kasus Covid-19 yang meningkat. Namun, Jourdy dibuat syok ketika kembali mulai pembacaan naskah.
"Sempat tertunda kan, pas mulai reading lagi, Umay kasih draft 6, tiba-tiba dikasih draft 6 sampai halaman 10, lah kok gue semua, diubah jadi perspektif Pram (karakternya) bukan perspektif Niskala (Prilly)," ujar Jourdy.
Karena itu, Jourdy sempat bertanya kepada Umay Shahab selaku sutradara, soal keputusan tersebut.
Baca juga: Sinopsis One Night Stand, Kisah Cinta Putri Marino dan Jourdy Pranata
Sebab, saat itu dia belum pernah mendapatkan naskah sebanyak itu dalam proyek sebelumnya.
"Gue belum pernah join sama project film yang sebanyak ini kenapa dipercaya? 'Enggak apa-apa, dicoba saja' kata Umay gitu," tuturnya.
Dipercaya untuk memerankan tokoh penting dalam film, Jourdy awalnya sempat takut dan deg-degan.
"Pertama kali deg-degan, takut, (film Kukira Kau Rumah mengangkat) isu yang berat. Beban sebagai pemain juga baru buat gue," imbuhnya.
Baca juga: Jourdy Pranata Deg-degan Dipasangkan dengan Putri Marino di One Night Stand
Namun, Jourdy merasa berbantu berkat kerja sama yang solid antara sutradara, produser dan lawan mainnya, Prilly Latuconsina.
"Pas dijalani, Umay komunikasinya dua arah, Prilly juga lawan main yang very open jadi ya sudah lancar saja sampai sekarang," sambungnya.
Sebagai informasi, Kukira Kau Rumah mengisahkan tentang seorang pemuda yang kesepian bernama Pram (Jourdy Pranata).
Pram tak dapat bentuk rasa "kasih" dari kedua orangtuanya.
Karena itu dia mengisi hari-harinya dengan bekerja di sebuah music café.