Kondisi Terkini Nurul Qomar yang Idap Kanker Usus Stadium 4

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelawak Nurul Qomar telah menjalani operasi pengangkatan kanker usus stadium 4 C beberapa waktu lalu.

Kini, komedian berusia 61 tahun itu sedang dalam masa pemulihan.

Qomar pun membagikan cerita usai menjalani operasi dan blak-blakan ihwal kondisi kesehatannya saat ini.

Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:

Baca juga: Dukungan Keluarga Bikin Nurul Qomar Kuat Hadapi Kanker Stadium 4

1. Jalani kemoterapi kedua

Qomar harus menjalani kemoterapi selama enam bulan untuk proses pemulihan penyakit kanker usus stadium 4 C yang diidapnya.

Saat ini, Qomar telah menjalani kemoterapi kedua dan punya niatan kuat agar bisa segera sembuh dari penyakit tersebut.

“Walaupun secara fisik dalam proses pemulihan tapi insya Allah sebulan dua kali kemoterapi selama 6 bulan,” kata Nurul Qomar dikutip Kompas.com dari kanal YouTube STARPRO Indonesia, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Sakit Kanker Stadium 4C, Nurul Qomar: Umur Itu Wilayah Kekuasaan Tuhan

“Mudah-mudahan enggak sampai 6 bulan bisa normal kembali,” ujar Qomar lagi.

2. Diinfus dan dimasukkan obat keras

Qomar juga memperlihatkan bagaimana ia menjalani kemoterapi dengan tangan yang diinfus dan sedikit membengkak.

Qomar berujar bahwa infus tersebut berisi obat-obatan keras guna membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa.

Baca juga: Jalani Kemoterapi, Nurul Qomar: Diinfus 46 jam dan Dimasukkan Obat Berstandar Tinggi

“Dan sekarang menjalani program kemoterapi diinfus selama 46 jam, 46 jam ini asumsinya 2 hari, 2 malam. Dimasukan obat-obat yang berstandar tinggi sangat keras untuk membunuh sel-sel kanker ganas yang ada di dalam,” ucap Nurul Qomar.

Qomar berharap dengan langkah kemoterapi ini bisa membuatnya sembuh.

3. Dukungan keluarga yang menguatkan

Nurul Qomar bersyukur berkat dukungan keluarga yakni istri dan anak-anaknya membuat ia tetap kuat agar bisa sembuh dari penyakit kanker usus stadium 4 C.

Baca juga: Nurul Qomar Jalani Kemoterapi Usai Operasi Kanker Usus Stadium 4

“Dan yang membuat kekuatan makin kuat, betapa Ibu Haji Siti Maryam, Soebagdja Salim, Rahardja Adi Wijaya kemudian Nurhaliza kakaknya beliau, menjadi kekuatan Abah dalam proses penyembuhan,” kata Nurul Qomar.

“Energi yang paling dahsyat adalah ibunya anak-anak dan seluruh anak-anak. Kalau energi yang utama, tentu saja kekuatan mindset dan kedekatan hati dan jiwa kepada Tuhan Allah SWT,” tambah Nurul Qomar.