JAKARTA, KOMPAS.com- Warkop DKI dikenal sebagai grup lawak legendaris. Rasanya sulit untuk tidak mengenal mereka.
Terlebih dari tahun ke tahun, film mereka juga hampir selalu ditayangkan di televisi.
Di tengah kehebohan munculnya grup Warkopi yang disebut mirip Warkop DKI, yuk segarkan ingatan tentang sejarah berdirinya grup lawak legendaris Warkop DKI dikutip dari berbagai sumber.
Temmy Lesanpura, mahasiswa UI yang juga Kepala Program Radio Prambors bertemu dengan Kasino, Nanu dan Rudy Balil tahun 1973.
Baca juga: Tegur Warkopi, Indro Warkop: Sudahlah Berhenti Dulu
Temmy manawarkan mereka bertiga mengisi salah satu acara di Prambors yang kemudian diberi nama Obrolan Santai di Warung Kopi.
Saat itu mereka bertiga bicara dengan logat daerah yang berbeda. Kasino dengan logat China dan Padang, Nanu dengan logat Batak dan Rudy dengan logat Jawa.
Tahun 1974, Dono yang juga mahasiswa UI kemudian bergabung dengan mereka.
Indro kemudian bergabung di tahun 1976. Indro merupakan anggota termuda, saat bergabung dia masih duduk di bangku SMA kelas 3.
Dikutip website warkopdki.org, Warkop DKI pertama kali pentas tahun 1976. Saat itu Indro belum bergabung.
Baca juga: Belum Seret Warkopi ke Jalur Hukum, Indro Warkop: Saya Bicara Etika
Hanya berempat, Warkop DKI tampil di pesta perpisahan SMP 9 Jakarta di Hotel Indonesia dengan honor Rp 20.000.
Tahun 1979 Warkop DKI pertama kali menginjakkan kakinya di dunia film.
Film pertama yang dibintangi mereka berjudul Mana Tahaaan... yang juga dibintangi oleh Rahayu Effendi, Kusno Sudjarwadi dan Elvy Sukaesih.
Sebelum Nanu memutuskan mundur di tahun 1979 usai membintangi film Mana Tahaaan..., Rudy Badil sudah lebih dulu mundur karena demam panggung.
Nanu Mulyono dikabarkan meninggal dunia tahun 1983 karena sakit kanker ginjal.
Nama Warkop Prambors juga tak lagi dipakai dan menggantinya dengan nama Warkop DKI (Dono Kasino Indro) agar tak terus mengirim royalti pada Radio Prambors.
Mengusung nama Warkop DKI, popularitas mereka terus meroket, sekitar 34 judul film pernah mereka bintangi bersama. Belum lagi sinetron.
Film mereka juga termasuk paling sering diputar ketika libur hari raya Idul Fitri. Sehingga tak heran jika mereka dikenal sampai saat ini.
Setelah Kasino meninggal dunia tahun 1997 dan disusul Dono empat tahun kemudian, Warkop DKI tetap hidup sampai saat ini meskipun hanya tersisa Indro yang masih aktif di dunia hiburan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.