Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencipta Tidak Dapat Royalti Lagu Terpesona hingga Akhirnya Ditawari Kerja Sama

Kompas.com - 06/02/2021, 17:17 WIB
Baharudin Al Farisi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semuel Takatelide, pencipta lagu "Terpesona" mengaku tidak mendapatkan royalti setelah tembang tersebut mendadak viral di berbagai platform media sosial.

"Enggak, saya enggak pernah dapat royalti. Makanya saya pakai publisher, supaya bisa diawasi semua. Ada yang cover, tapi tidak minta izin, nah itu dia (publisher) kasih tahu bahwa ini ada penciptanya, bukan tidak ada, gitu," kata Semuel saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Lagu Terpesona Viral, Semuel Takatelide: Tidak Pernah Terpikirkan Sampai Seperti Ini

Namun , kini ia telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan musik di Jakarta untuk memasuki dapur rekaman lagi. Terlebih, agar lagu tersebut bisa mendapatkan royalti.

Menurut Semuel, perusahaan musik tersebut yang mendatangi dia untuk menjalin kerja sama terkait lagu "Terpesona".

"Saat ini sudah (mendapat royalti). Kan sudah ada perjanjian kontrak. Jadi sudah pasti, perbulan sudah ada itu," ujar Semuel melanjutkan.

Baca juga: Di Balik Cerita Lagu Terpesona yang Jadi Yel Yel TNI-Polri

Semuel sendiri memaklumi banyak orang yang tidak mengenal dirinya dan kini lebih mengenal karyanya.

"Makanya, orang itukan booming se -Indonesia, di luar negeri juga. Nah, kalau misalnya itukan kami ini hanya orang daerah. Makanya tidak dikenal," ujar Semuel.

Terlepas dari itu, Semuel mengizinkan semua pihak meng-cover lagu "Terpesona". Namun, dengan catatan, harus meminta izin terlebih dahulu kepada dirinya.

Baca juga: Semuel Takatelide Ungkap Awal Mula Terciptanya Lagu Terpesona yang Mendadak Viral

"Kalau ada yang telepon saya, 'Pak, saya mau pakai Bapak punya lagu', nah saya kasih nomor telepon publisher langsung saja, berurusan langsung saja dengan publisher. (Intinya) Asal ada izin, nah gitu," tegas Semuel.

Semuel berujar, ia mulai menciptakan "Terpesona" sekitar 1995 atau 1996 untuk keperluan kompetisi lomba berbalas pantun menggunakan syair lagu.

"Kalau di Sangihe Talaud itu, ada Masamper kan, ada budaya Masamper. Nah, budaya Masamper itu dia saling berbalas pantun dalam syair lagu," ungkap Semuel.

Baca juga: Lagu “Terpesona” Viral di Medsos, Penciptanya Dapat Banyak Tawaran Kerja Sama

Pria asal Manado, Sulawesi Utara itu mengatakan lagu "Terpesona" bukan hanya sekali diikutsertakan ke dalam lomba, tetapi sudah banyak meraih kemenangan.

Hingga akhirnya, kata Semuel, lagu "Terpesona" itu populer di masyarakat Sulawesi Utara pada 1998. Oleh karena itu, ia memasuki dapur rekaman untuk merilisnya di tahun yang sama.

Beberapa tahun berselang tepatnya 2007, Semuel diminta untuk melatih Masamper oleh Komando Resor Militer 131/Santiago Sulawesi Utara dalam rangka peresmian rumah sakit Robert Wolter Monginsidi.

Kepada Kompas.com, pelatihan Masamper yang dipimpin olehnya itu menggunakan lagu "Terpesona" dan diikuti Kepolisian, Angkatan Laut, Angkatan Udara, hingga Angkatan Darat.

Yang mana, kata Semuel, masing-masing angkatan berjumlah 15 hingga 20 orang.

"Kebetulan Panglima (Djoko Santoso) mau datang itu. Jadi saya dipanggil untuk melatih Masamper di Korem itu tahun 2007," ungkap Semuel.

Dia sendiri tidak mengetahui pasti alasan lagu "Terpesona" bisa dijadikan yel-yel Kepoli hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Terus, lagu itu sudah saya perkenalkan tahun 2007 itu, mungkin sudah tertanam di benak mereka. Mungkin karena lagunya asyik, jadi bikin yel-yel. Kira kira ceritanya begitu sampai ke TNI dan Polri," kata Semuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com