Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna yang Harus Dihindari di Ruang Tamu Menurut Desainer Interior

Kompas.com - 17/10/2022, 10:16 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber ideal home

JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih palet warna adalah langkah pertama yang harus diambil saat mendekorasi ulang ruang tamu. Sama seperti membeli sofa atau bahkan rumah pilihan cat bersifat naluriah.

Namun, dilansir Ideal Home, Senin (17/10/2022) dalam faktor psikologi, ada beberapa warna yang tidak boleh Anda gunakan di dalam ruang tamu, yaitu warna merah dan kuning. 

Lee Chambers, seorang psikolog warna mengatakan, ketika masuk ke ruang hidup utama, kami sering mencari tempat di mana dapat bersantai dan merasa nyaman.

Baca juga: 4 Cara Mendesain Ruang Tamu Kecil Menurut Desainer Interior

Ilustrasi warna merah digunakan sebagai warna cat dinding ruang tamu. SHUTTERSTOCK/GROUND PICTURES Ilustrasi warna merah digunakan sebagai warna cat dinding ruang tamu.

Chambers menjelaskan, ruang tamu cenderung menjadi ruangan yang sering digunakan, dan kemungkinan akan menjadi ruang yang lebih besar daripada beberapa area lainnya di dalam rumah. 

Mengingat bahwa itu adalah tempat untuk regenerasi, Chambers akan menyarankan untuk menghindari sejumlah besar warna merah yang intens.

Meskipun warna merah meningkatkan energi dan sosialisasi, tetapi getarannya dapat dengan cepat menjadi berlebihan, menjengkelkan, dan pada akhirnya menghentikan Anda untuk menemukan ritme yang tenang setelah hari yang panjang.

Hindari warna cerah lainnya di ruang tamu

Selanjutnya, ia juga menyarankan untuk berhati-hati dengan warna kuning cerah, karena ini dapat melelahkan mata dan menimbulkan perasaan gelisah yang lagi-lagi tidak memungkinkan Anda untuk bisa mendapatkan ketenangan damai yang sering didambakan ketika Anda ada di ruang tamu dan duduk di dalamnya. 

Baca juga: Cara Mendesain Ruang Tamu Terbuka Menurut Desainer Interior

Konsultan warna dan terapis Suzy Chiazzari, mengatakan bahwa warna kecemerlangan yang sama harus dihindari. Ini menciptakan efek jungkat-jungkit saat mereka bersaing untuk mendapatkan perhatian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com