Alasan Anjing Basenji Tidak Menggonggong

JAKARTA, KOMPAS.com – Basenji termasuk salah satu ras anjing tertua di dunia bersama dengan Chinese saluki, Siberian jusky, dan Chow chow.

Ada hal menarik dari anjing yang diyakini berasal dari benua Afrika ini, yaitu hampir tidak menggonggong seperti anjing lainnya.

Baca juga: 10 Ras Anjing Tertua di Dunia, Basenji hingga Chow Chow

Namun, apakah perilaku ini berkaitan dengan sifatnya yang mungkin pemalu atau anjing Basenji memiliki bentuk laring berbeda?

Disadur Trending Breeds, Rabu (12/10/2022), alasan pasti mengapa anjing Basenji tidak menggonggong masih menjadi misteri, tetapi secara umum dipercaya disebabkan struktur internal tenggorokannya. 

Struktur internal tenggorokan anjing Basenji memiliki fitur dasar yang sama dengan ras anjing pada umumnya.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Anjing Basenji, Tidak Bisa Menggonggong dan Mandiri

PIXABAY / Aleksandr Tarlõkov Ilustrasi anjing Basenji.

Namun, ada sedikit perbedaan yang membuat Basenji unik. Kedangkalan ventrikelnya (rongga kecil) membatasi kemampuan pita suara untuk cukup bergetar hingga menciptakan suara gonggongan.

Adapun teori ini muncul setelah beberapa autopsi dilakukan pada anjing Basenji yang dipindahkan dari Afrika ke Amerika Serikat (AS) saat masih kecil.

Akan tetapi, beberapa orang percaya bahwa kemampuan Basenji menggonggong sengaja “dihilangkan” selama proses pengembangbiakkan agar tidak menarik predator ke perdesaan karena dahulu anjing ini dibiakkan di Afrika sebagai anjing pemburu.

Terlepas dari penjelasan yang ada, ketidakmampuan menggonggong menjadi keuntungan tersendiri bgi para pemburu di Afrika.

Baca juga: Hati-hati, Kucing Bisa Tertular Cacing dari Anjing

Jenis suara yang dikeluarkan

Suara gonggongan seperti anjing pada umumnya jarang terdengar pada anjing Basenji. Meski demikian, bukan berarti anjing Basenji benar-benar tidak mengeluarkan suara.

Anjing Basenji masih bisa menggeram, bahkan terkenal sebagai anjing yang senang mengeluarkan jenis suara cukup beragam, salah satunya jenis suara yang tidak seperti lolongan, tetapi juga bukan yodel.

Terkait lolongan dan yodel, Basenji sering melakukannya untuk menunjukkan ketidaksenangan, berkomunikasi dengan anjing lain, mencari perhatian, atau “bernyanyi” bersama instrumen musik atau sirene.