Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pakai Wadah Plastik untuk Daging Kurban, Gerakan Ini Diapresiasi MURI

Kompas.com - 26/07/2022, 12:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada pelaksanaan hari raya Idul Adha, warga diimbau tidak menggunakan wadah plastik untuk membagikan daging kurban. Ini dilakukan tentu saja untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang tinggi.

Salah satu gerakan penggunaan wadah non plastik untuk daging kurban dilakukan oleh Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Area (KITA). Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menyebut KITA sebagai komunitas pelopor gerakan ramah lingkungan.

Pendiri MURI Jaya Suprana mengatakan Indonesia sudah dalam kondisi darurat sampah plastik. Setiap tahun, jumlah limbah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton, ketiga terbesar di dunia setelah India dan China.

Baca juga: Aspal dari Campuran Sampah Plastik Digunakan di BSD City

Besek Bambu karya pengrajin asal Desa Kedungsatriyan, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang laris manis diminati masyarakat jelang Idul AdhaKOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA Besek Bambu karya pengrajin asal Desa Kedungsatriyan, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang laris manis diminati masyarakat jelang Idul Adha

Penggunaan kantong plastik sekali pakai dari rumah tangga menjadi penyumbang terbanyak dari gunungan sampah yang berserakan di setiap kota.

"Program KITA Berbagi 2022 untuk menggunakan wadah non plastik dalam pembagian daging kurban adalah solusi konkret mengurangi tumpukan limbah plastik itu. Kolaborasi KITA adalah pelopor gerakan ramah lingkungan dalam data MURI," kata Jaya dalam siaran pers, Selasa (26/7/2022).

Jaya menjelaskan, program KITA Berbagi 2022 tanpa wadah plastik dapat menjadi inspirasi anggota dan kelompok masyarakat lain untuk berperan aktif menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik.

Berkat usahanya dalam mengurangi limbah plastik, MURI memberikan penghargaan kepada Kolaborasi KITA sebagai pemegang rekor pembagian daging kurban terbanyak dengan wadah ramah lingkungan.

Baca juga: 4 Cara Sederhana Mengurangi Sampah Plastik di Rumah

"Kita berharap gerakan Kolaborasi KITA ini dapat ditiru pihak lain di semua tempat, termasuk di lingkungan rumah tangga dan tempat-tempat yang menjadi sumber produksi limbah pastik," tutur Jaya.

"Dengan ini MURI memaklumatkan rekor kepada kolaborasi KITA, PT Insiprasi Indonesia Maju, lalu PT Sumber Cipta Multiniaga," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com