JAKARTA, KOMPAS.com – Memiliki anjing peliharaan yang senang bermain sangat menyenangkan. Anjing bisa diajak jalan-jalan, bersosialisasi dengan anjing lain, dan bermain di luar ruangan.
Akan tetapi, anjing yang hiperaktif dapat menguras tenaga dan membuat pemiliknya kelelahan mengikutinya.
Baca juga: 3 Alasan Anjing Bersembunyi di Bawah Selimut Sebelum Tidur
Anjing yang hiperkatif biasanya sibuk bergerak ke sana dan ke mari di dalam rumah dan tidak mendengarkan perintah pemiliknya.
Disadur dari Purely Pets Insurance, Minggu (10/7/2022), hiperaktif adalah perilaku yang umum terjadi pada anjing dengan usia, jenis kelamin, dan ras apa pun.
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Helsinki di Finlandia baru-baru ini menemukan hiperaktif, perilaku impulsif, dan kurangnya perhatian lebih mungkin terjadi pada anjing yang lebih muda dan berjenis kelamin jantan.
Beberapa ras anjing yang hiperaktif meliputi Cairn terrier, Jack russell terrier, dan German shepherd.
Para peneliti mengambil data dari 11 ribu anjing. Penelitian menemukan, beberapa hewan menderita suatu kondisi yang pada manusia kemungkinan akan didiagnosis sebagai gangguan hiperaktif defisit perhatian atau ADHD.
Baca juga: 5 Ras Anjing Bulldog yang Cocok Dipelihara di Rumah
Kelompok anjing lebih cenderung berperilaku tidak terduga atau hiperaktif adalah anjing yang menghabiskan banyak waktu sendirian.
Beberapa ras seperti Greyhound atau Lhasa apso cukup puas menghabiskan waktu sendiri. Namun, ras lain seperti Pug dan King charles spaniels akan merasa kesulitan jika ditinggalkan sendiri. Mereka mungkin menjadi cemas atau destruktif.
The Dogs Trust mengimbau pemilik anjing idak meninggalkan sahabat bulu sendirian selama lebih dari empat jam dalam satu waktu.
Baca juga: 4 Alasan Anjing Peliharaan Membawakan Mainan untuk Pemiliknya
Terkait pengaruh sering ditinggal sendirian dalam waktu cukup lama terhadap perilaku hiperaktif, bukanlah sesuatu mengherankan.
Sebab, anjing adalah hewan yang terkenal senang bersosialisasi. Saat ditinggal sendiria dalam waktu lama, dapat membuat anjing berisiko hiperaktif, lalai, atau agresif.
Selain itu, merasa frustrasi, stres, enggan kurang berolahraga, dan kurang perhatian. Semua hal ini berkaitan dengan kesejahteraan anjing peliharaan.