Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos tentang Kucing, dari Suka Menyendiri hingga Memiliki 9 Nyawa

Kompas.com - 08/07/2022, 19:53 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing kerap disebut sebagai hewan yang misterius dan memiliki kepribadian unik. Tak heran, beberapa pemilik kucing salah memahaminya.

Selain itu, kucing sering dikaitkan dengan beberapa hal mitos dan takhayul, salah satunya memiliki sembilan nyawa dalam hidupnya.

Dilansir dari Martha Stewart, Jumat (8/7/2022), Callie Harris, dokter hewan di Purina, membagikan beberapa mitos tentang kucing dan memverifikasi kebenarannya sepeti beriktu. 

Baca juga: Perut Anak Kucing Membesar Setelah Minum Susu, Kenapa? 

Kucing menyendiri

Ilustrasi kucing Siam atau BurmaShutterstock/Dasha Trofimova Ilustrasi kucing Siam atau Burma
Banyak orang menganggap kucing hewan peliharaan yang suka menyendiri. Padahal, itu tidak benar. Banyak pemilik kucing yang menyebut sahabat bulu membalas kasih sayangnya.

Kucing peliharaan akan berpelukan dengan pemiliknya, mendengkur saat dibelai, dan menunjukkan tanda-tanda kasih sayang lainnya.

"Banyak orang membandingkan kepribadian kucing dengan anjing. Saya suka berbagi bahwa kucing bukan anjing kecil. Kucing lebih mandiri di alam dibanding anjing, ini sering membuat orang berpikir kucing itu penyendiri," jelas Harris. 

Baca juga: 5 Hal yang Menyebabkan Kucing Mendengkur 

Wanita hamil harus menghindari kucing

Hal satu ini hanya sebagian benar. Karena kemungkinan kecil tertular toksoplasmosis melalui kontak dengan kotoran kucing, ibu hamil perlu menghindari kucing.

Kotoran kucing dapat menularkan penyakit zoonosis—penyakit pada binatang yang dapat ditularkan kepada manusia.

Untuk itu, Harris menyarankan bagi ibu hamil memiliki orang lain di rumah yang mengelola kotak pasir kucing

Jika ini tidak mungkin, wanita hamil harus mengenakan sarung tangan untuk perlindungan kapan saja.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, kucing yang hanya berada di dalam ruangan tidak mungkin terinfeksi parasit ini, terutama jika tidak berburu hewan pengerat seperti tikus

Baca juga: Tanda-tanda Kucing Peliharaan Stres Saat Pindah ke Rumah Baru 

Alergi kucing disebabkan bulunya

Ilustrasi kucing, Ilustrasi kucing ke dokter hewan.aShutterstock/AnnaStills Ilustrasi kucing, Ilustrasi kucing ke dokter hewan.a
Sebanyak satu dari lima orang dewasa di seluruh dunia adalah sensitif terhadap alergen kucing yang dapat menghentikan mereka untuk mengadopsi.

"Banyak orang berpikir bahwa bulu kucing adalah masalahnya, tetapi sebenarnya alergen utama kucing yang disebut Fel d 1, protein yang diproduksi kucing secara alami dalam air liur mereka," imbuhnya. 

Protein itu diproduksi semua kucing tanpa memandang ras, usia, jenis kelamin, berat badan atau panjang bulu.

Saat merawat kucing, Fel d 1 dapat masuk ke rambut dan kulit melalui air liur, yang akhirnya masuk ke lingkungan Anda.  

Baca juga: Jangan Meletakkan Kotak Pasir Kucing di 4 Tempat Ini 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com