JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman di dalam pot dapat menyegarkan ruangan di dalam maupun luar rumah. Selain itu, beberapa jenis tanaman dapat menyerap racun dan polusi udara.
Akan tetapi, tak hanya manusia yang menyukai tanaman, namun kucing juga terkadang buang air kecil di pot tanaman, menghasilkan bau yang tidak sedap dan memengaruhi kesehatan tanaman.
Dilansir eHow, Sabtu (7/5/2022), jika menemukan kucing buang air kecil di pot tanaman, berikut hal yang harus dilakukan.
Baca juga: Penyebab dan Cara Menghentikan Kebiasaan Kucing Mencakar Furnitur
Urine kucing meninggalkan garam alkali dan nitrogen di tanah, yang merusak akar tanaman. Cara terbaik untuk menghilangkan garam adalah dengan melarutkannya dengan banyak air.
Kelebihan air harus dapat mengalir sepenuhnya dari tanah pot untuk membuang garam.
Tempatkan tanaman di wastafel, atau jika di pot besar, di luar di tempat yang teduh dan terlindung. Isi pot bunga sampai ke tepinya dengan air bersih, lalu biarkan air dari keran atau selang mengalir perlahan di atas tanah selama kurang lebih satu jam.
Anda juga dapat menambahkan satu sendok makan cuka putih ke dalam air di bagian atas pot untuk membantu mengurangi bau amonia dan mencegah kucing mengulanginya.
Baca juga: 5 Alasan Kucing Lebih Aktif di Malam Hari
Jika bau urine kucing tidak hilang atau tanaman menunjukkan tanda-tanda kerusakan garam, repotting adalah alternatif yang paling baik dilakukan. Siapkan pot baru atau ganti tanaman dengan hati-hati dengan bola akarnya keluar dari pot.
Gosok pot bunga bekas dengan sikat dan cairan pencuci piring dan sterilkan dengan mencelupkan seluruh pot ke dalam larutan satu bagian pemutih klorin dan sembilan bagian air.