Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 12/09/2022, 17:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Eceng gondok adalah salah satu tanaman air yang kerap ditemui di kolam, sungai, atau daun. Tanaman eceng gondok dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan.

Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, yang diperbarui pada Senin (12/9/2022), eceng gondok dapat dengan mudah menyebar melalui saluran air ke permukaan air lainnya.

Tanaman eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon, Brazil.

Baca juga: 6 Cara Membuat Kolam Tanaman Hias di Dalam Rumah

Ilustrasi tanaman eceng gondok, bunga eceng gondok. SHUTTERSTOCK/THUSHANTH PAKKIYARAJA Ilustrasi tanaman eceng gondok, bunga eceng gondok.

Bagi pemelihara ikan, ada yang memanfaatkan tanaman eceng gondok di kolam ikan mereka. Tanaman ini mengambang di kolam dan banyak digunakan oleh pembudidaya ikan untuk peneduh atau sebagai penutup permukaan air saat terjadi panas dari sinar matahari.

Adapun fungsi eceng gondok adalah untuk menaungi air kolam dan menyediakan tempat bagi ikan untuk kabur dari panas matahari.

Eceng gondok dapat tumbuh cepat sehingga memblokir aliran air dan jika hidup di tempat yang tidak dikehendaki dapat merusak atau menghambat perjalanan air, dan lain sebagainya.

Namun demikian, tanaman eceng gondok juga bisa tampak cantik, bahkan ketika berbunga.

Baca juga: Tidak Sulit, Ini Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Bunga eceng gondok berwarna ungu dan menambah keindahan kolam. Salah satu cara untuk mencegah eceng gondok berkembang luas adalah membatasinya dengan tali di sekitarnya, pasang sekitar 5 cm di atas permukaan air.

Jika tidak dilakukan pembatasan, eceng gondok sudah mengambil alih seluruh permukaan kolam ikan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com