JAKARTA, KOMPAS.com - Kapur barus atau kamper sering diletakkan di dalam lemari untuk membasmi ngengat yang bisa merusak pakaian. Akan tetapi, bau kapur barus terkadang menempel di dalam lemari dan sulit untuk hilang.
Dikutip dari Martha Stewart, Rabu (29/12/2021), kapur barus dibuat dari salah satu pestisida beracun, yaitu naftalena atau paradiklorobenzena.
"Bahan kimia ini bekerja dengan mengubah dari padatan menjadi uap yang berbau," kata Kari Warberg Block, pendiri EarthKind, perusahaan produsen pencegah serangga nabati.
Baca juga: Apakah Kapur Barus Efektif Mengusir Hama di Rumah?
Ketika terhirup berulang kali, bahan kimia ini dapat memicu sakit kepala, mual, pusing, dan bahkan anemia. Lebih buruk lagi, bau kapur barus dapat dengan mudah menempel di serat furnitur kayu, memicu bau yang bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Namun, jangan khawatir. Berikut cara menghilangkan bau kapur barus pada lemari pakaian.
Tinggalkan mangkuk berisi pasif kucing, cuka putih, atau bubuk kopi di laci atau kompartemen lemari pakaian.
"Arang aktif juga merupakan penyerap kuat yang dijual dalam kantong kecil di toko-toko perlengkapan rumah," jelas Warberg Block.
Baca juga: Tak Cuma Dipakai Menulis, Kapur Tulis Bisa untuk 8 Hal Ini di Rumah
Arang aktif bekerja dengan menjebak bau di dalam lemari, menghilangkannya secara alami.
Bersama-sama, mereka dapat mengangkat aroma yang tidak diinginkan dari kayu. Jika Anda bisa, bawa lemari ke luar rumah pada hari yang cerah dan lepaskan laci atau kompartemen.