JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak cara untuk mendorong penyelamatan lingkungan, termasuk menangani sampah botol plastik bekas. Salah satunya adalah dengan kampanye melalui film pendek.
Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menggagas sebuah film pendek yang mengisahkan perjuangan seorang nenek dan cucunya untuk menyelamatkan daerah mereka dari ancaman krisis air akibat kerusakan lingkungan.
Film ini juga mengajak untuk mengelola dan memanfaatkan sampah botol plastik bekas untuk kebutuhan sehari hari termasuk menjadi pot media tanam di halaman rumah.
Baca juga: Cara Menanam Kangkung Menggunakan Botol Bekas Minuman
Danone-AQUA ikut mendukung film edukasi lingkungan berjudul Nenek Bromo Tengger hasil karya Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Imam Pituduh atau Gus Imam.
“Gagasannya sebenarnya dari film ini yang pertama terhadap krisis ekologi. Kita melihat dunia ini mengalami ancaman krisis terutama krisis air, di mana pada 2025-2030 dunia akan mengalami krisis air. Kedua adalah krisis ancaman bencana ekologi di Pulau Jawa, terutama di nusantara kita secara umum itu sudah luar biasa," kata Gus Imam dalam keterangan tertulis, Minggu (23/5/2021).
Menurut dia, dari dua landasan itulah ia kemudian ingin mewujudkan sustainable livelihood dan penopang kehidupan.
Dalam pembuatan film ini, Gus Imam mengatakan NU Channel bekerjasama dengan Danone-AQUA. Ini karena kesamaan misi dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Baca juga: 6 Ide Daur Ulang Botol Kaca Bekas Sirup yang Menumpuk di Rumah
Film ini akan disebarkan di satelit dan jaringan-jaringan PBNU pula dalam upaya untuk mengedukasi. Menurutnya, penyebaran film ini akan dilakukan melalui metode omni channel, yaitu offline dan online channel.
Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia mengatakan, dukungan terhadap pembuatan film edukasi ini karena Danone memiliki semangat One Planet One Health yang seirama dengan tema film tersebut.
“Kami percaya bahwa kesehatan manusia berkaitan erat dengan kesehatan planet kita, jadi kampanye dan edukasi untuk menjaga kesehatan planet harus mendapat dukungan dari semua pihak,” jelas Arif.
Adapun Gus Imam mengungkapkan, solusi sampah plastik menjadi isu dunia yang kita harus bisa membantu menyelesaikannya. Sampah plastik itu kan tidak bisa diurai oleh bakteri tanah, karenanya masalah ini harus ditangani dengan baik.