Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2021, 15:00 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Hunker

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat tanaman menjadi sebuah hobi baru di kalangan pencintanya saat ini. Beragam tanaman hias kini namanya meroket, salah satunya adalah caladium atau yang sering disebut keladi.

Dilansir dari Hunker, Jumat (14/5/2021), keladi dikenal tidak memiliki masalah hama yang serius, tetapi mereka membutuhkan banyak air dan kehangatan.

Namun, jika Anda mengalami masalah dengan daun keladi yang terkulai lemas, berikut beberapa penyebabnya.

Baca juga: 10 Jenis Keladi Hias Populer, Sudah Punya?

1. Air

Kelembaban tanah sangat penting untuk tanaman ini, jika mereka tidak menerima persediaan air yang stabil, daunnya akan layu.

Setelah beberapa waktu tanpa air, mereka akan mati suri dan menjatuhkan daunnya. Kondisi yang optimal dari tanaman ini adalah tanah yang lembab saat disentuh dan memiliki drainase yang baik.

Selain itu, hindari membiarkan keladi tergenang air, karena umbinya akan membusuk. Untuk mempertahankan kelembapan di tanah dan di luar ruangan, aplikasikan dua hingga tiga inci mulsa di sekitar tanaman.

2. Suhu

Keladi berasal dari Brasil tropis dan tidak menyukai suhu rendah. Ketika suhu udara turun di bawah 18 derajat celcius, termasuk pada malam hari, daun akan mulai terkulai dan akhirnya layu.

 

Baca juga: Berapa Lama Keladi Merah Dapat Terpapar Sinar Matahari?

Jika tanaman berada dalam pot, bawa ke dalam ruangan dan letakkan kembali di luar pada siang hari. Jika mereka berada di tanah, coba tutupi dengan penutup untuk menahan panas di malam hari.

3. Garam pupuk

Pupuk yang dioleskan ke tanah dan tidak diserap oleh tanaman dapat menumpuk di dekat zona perakaran sebagai garam.

Saat konsentrasi garam menumpuk di tanah, hal itu menghambat kemampuan tanaman untuk mengambil air.

Penumpukan garam dapat dicegah melalui penyiraman yang lama dan dalam, bukan penyiraman yang sering singkat. Penyiraman yang dalam, akan membuat garam lebih jauh ke dalam tanah dan jauh dari zona akar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com