Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Sipil dan Militer Pakistan Akan Tinjau Kembali Kebuntuan dengan Iran

Kompas.com - 19/01/2024, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Para pemimpin sipil dan militer Pakistan akan melakukan tinjauan keamanan pada Jumat (19/1/2024) mengenai kebuntuan dengan Iran, kata menteri informasi.

Sebelumnya, kedua negara bertetangga ini melakukan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap pangkalan-pangkalan militan di wilayah masing-masing.

Caretaker Perdana Menteri Anwaar ul Haq Kakar akan memimpin pertemuan Komite Keamanan Nasional, dengan semua kepala dinas militer yang hadir, kata salah satu menteri Murtaza Solangi, kepada Reuters.

Baca juga: Jika Iran Tutup Perbatasan Pakistan, Memicu Lebih Banyak Militansi

"Pertemuan ini bertujuan untuk meninjau keamanan nasional secara luas setelah insiden Iran-Pakistan", kata Solangi.

Kakar mempersingkat kunjungannya ke Forum Ekonomi Dunia di Davos dan terbang pulang pada Kamis (18/1/2024).

Serangan saling balas oleh kedua negara tersebut merupakan gangguan lintas batas dengan profil tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini juga telah meningkatkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan yang lebih luas di Timur Tengah sejak perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober.

Namun, kedua belah pihak telah mengisyaratkan keinginan untuk meredakan ketegangan, meskipun mereka memiliki sejarah hubungan yang sulit.

"Pakistan tidak memiliki ketertarikan atau keinginan untuk melakukan eskalasi," ujar Menteri Luar Negeri Pakistan, Jalil Abbas Jilani, dalam sebuah pembicaraan telepon dengan mitranya dari Turkiye.

Iran mengatakan, serangan Kamis menewaskan sembilan orang di sebuah desa perbatasan di wilayahnya, termasuk empat anak-anak.

Baca juga: Mengapa Iran Luncurkan Serangan ke Irak, Suriah, dan Pakistan?

Pakistan mengatakan, serangan Iran pada Selasa (16/1/2024) menewaskan dua anak.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kedua negara untuk menahan diri secara maksimal.

Baca juga: China Desak Iran-Pakistan Menahan Diri, Imbas Serangan Kedua Pihak

Amerika Serikat juga mendesak untuk menahan diri, meskipun Presiden Joe Biden mengatakan bahwa bentrokan tersebut menunjukkan bahwa Iran tidak disukai di wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com