Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Jepang, 50 Orang Lebih Masih Hilang, Tsunami Makan Korban

Kompas.com - 04/01/2024, 11:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Lebih dari 50 orang dilaporkan masih hilang dalam bencana gempa Jepang yang terjadi pada Senin (1/1/2024).

Diberitakan AFP, pihak berwenang Jepang pada Kamis (4/1/2024) menerbitkan sebuah daftar  yang berisi 51 orang yang keberadaannya tidak dapat dikonfirmasi setelah gempa.

Keberadaan mereka pun masih dalam proses pencarian.

Baca juga: Gempa Jepang, 33.000 Pengungsi Mulai Hadapi Masalah Air hingga Cuaca Dingin

Tim penyelamat Jepang juga sedang berjuang untuk menjangkau ratusan orang yang masih terputus dari bantuan, tiga hari setelah gempa bumi dahsyat yang menewaskan sedikitnya 78 orang.

Lebih dari selusin komunitas dilaporkan masih terisolasi oleh tanah longsor dan jalan-jalan yang diblokir di Jepang tengah, tempat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 melanda pada awal pekan ini.

Ribuan tentara, petugas pemadam kebakaran, dan polisi dari seluruh Jepang telah dikerahkan untuk menyisir reruntuhan rumah-rumah kayu yang runtuh dan bangunan-bangunan komersial yang roboh untuk mencari tanda-tanda kehidupan.

Sekitar 29.000 rumah tangga dilaporkan tidak mendapatkan aliran listrik di prefektur Ishikawa yang terletak di pesisir Laut Jepang, dan lebih dari 110.000 rumah di Ishikawa dan dua wilayah tetangganya tidak mendapatkan aliran air.

"Bahkan jika saya memberikan makanan saya kepada anak-anak saya, itu sama sekali tidak cukup. Saya hampir tidak makan apa-apa selama dua hari terakhir," kata seorang perempuan berusia 30-an tahun dengan tiga anak di Suzu kepada surat kabar Asahi Shimbun.

Di wilayah Semenanjung Noto yang paling parah terkena dampak bencana gempa, sebanyak 300 orang dilaporkan tengah putus asa menunggu bantuan di sebuah sekolah di kota Ooya, daerah Suzu.

Baca juga: Gempa Ishikawa Jepang Cenderung Merusak Bangunan Kayu

Di kota Nanao, polisi yang mengatur lalu lintas mengatakan kepada para pengemudi bahwa salah satu jalan utama menuju Wajima -di mana kebakaran besar menghanguskan seluruh area rumah-rumah kayu tradisional- telah diprioritaskan untuk kendaraan-kendaraan darurat.

"Pertimbangkan kembali untuk melanjutkan perjalanan, atau berisiko menghadapi kemacetan lalu lintas yang sangat parah," seorang petugas terdengar memperingatkan para pengemudi, sambil menghampiri mereka satu per satu.

Di pom bensin terdekat, antrean panjang mobil menunggu di luar untuk membuka pom bensin saat jam menunjukkan pukul 08.00.

Meskipun tidak ada kekurangan bahan bakar di pom bensin tersebut untuk saat ini, para pekerja di sana mengatakan kepada AFP bahwa mereka tetap menjatah bensin.

Gempa Jepang pada hari Senin sendiri telah memicu gelombang tsunami setinggi 1,2 meter (4 kaki) di Wajima, dan serangkaian tsunami yang lebih kecil dilaporkan terjadi di tempat lain.

Penyiar NHK melaporkan bahwa satu orang tersapu oleh tsunami di daerah Suzu, Noto, dan penjaga pantai sedang melakukan penyelidikan.

Baca juga: UPDATE Gempa Jepang: 62 Orang Tewas, Masih Ada yang Terperangkap di Reruntuhan

"Ini adalah situasi yang sangat sulit. Namun, dari sudut pandang melindungi nyawa, saya meminta Anda untuk melakukan segala upaya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa pada malam ini, ketika 72 jam kritis bencana telah berlalu," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam sebuah pertemuan pemerintah pada Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com