Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI Kian Rentan Disalahgunakan, Paus Fransiskus Sampai Turun Tangan...

Kompas.com - 15/12/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

VATIKAN, KOMPAS.com - Paus Fransiskus pada Kamis (14/12/2023) menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengadopsi sebuah perjanjian global tentang penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk memastikan bahwa kecerdasan buatan tersebut digunakan secara etis.

Paus berusia 86 tahun itu menyampaikan seruan tersebut dalam sebuah pesan enam halaman yang diterbitkan menjelang Hari Perdamaian Dunia Gereja Katolik pada 1 Januari, yang tahun ini difokuskan pada tema kecerdasan buatan (AI).

Meskipun menyambut baik kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mengurangi penderitaan manusia, Paus Fransiskus memperingatkan bahwa beberapa penemuan memiliki efek menempatkan manusia beragam pilihan.

"Ini termasuk beberapa yang dapat menimbulkan risiko bagi kelangsungan hidup kita dan membahayakan rumah kita bersama," ujar Paus, seperti dilansir dari Reuters.

Baca juga: Dubes Trias Kuncahyono Serahkan Surat Kepercayaan kepada Paus Fransiskus

Dia menyoroti bahaya penggunaan AI, termasuk dalam disinformasi dan campur tangan dalam pemilihan umum, dan juga untuk membuat keputusan.

Mmulai dari pembayaran jaminan sosial hingga ke mana harus menargetkan senjata. Di situlah menurutnya tanggung jawab menjadi kabur.

"Dalam upaya mencari kebebasan absolut, kita berisiko jatuh ke dalam spiral 'kediktatoran teknologi'," tulisnya.

Dia memperingatkan bahwa mereka yang merancang algoritme dan teknologi digital tidak dapat diasumsikan ingin bertindak secara etis dan bertanggung jawab.

Sebaliknya, ia menyerukan perjanjian internasional yang mengikat untuk mengatur pengembangan dan penggunaan AI, dengan tujuan mencegah bahaya dan berbagi praktik yang baik.

"Perkembangan teknologi yang tidak mengarah pada peningkatan kualitas hidup seluruh umat manusia, tetapi sebaliknya memperparah ketidaksetaraan dan konflik, tidak akan pernah bisa dianggap sebagai kemajuan yang sebenarnya," tulisnya.

Kekhawatiran tentang AI telah meningkat sejak chatbot ChatGPT, sebuah gerbang pasar massal untuk AI generatif, meledak ke permukaan pada akhir tahun 2022.

Baca juga: Paus Fransiskus Mengaku Menderita Bronkitis Akut dan Menular

Uni Eropa sedang mengerjakan undang-undang yang luas yang mencakup sektor ini, sementara undang-undang China yang secara khusus mengatur AI generatif mulai berlaku pada Agustus tahun ini.

Presiden AS Joe Biden juga mengeluarkan perintah eksekutif tentang standar keamanan AI pada bulan Oktober.

Baca juga: Paus Fransiskus atas Perang Hamas-Israel: Hentikan, Hentikan!

Paus Fransiskus sendiri telah menjadi subjek dari beberapa gambar yang dihasilkan oleh AI, termasuk salah satu gambar yang menjadi viral, yang menunjukkan dia mengenakan mantel buntal putih besar dengan salib besar yang tergantung di atasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com