Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Bebaskan 12 Sandera Lagi, Israel Lepas 30 Tahanan

Kompas.com - 29/11/2023, 06:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Hamas membebaskan 12 sandera lagi dari Jalur Gaza pada Selasa (28/11/2023), dengan imbalan tahanan Palestina di bawah gencatan senjata yang diperpanjang.

Kantor Perdana Menteri Israel merinci dari 12 orang tersebut, 10 sandera berasal dari Israel, sedangkan sisanya adalah warga Thailand.

Militer Israel mengatakan para sandera diserahkan Hamas kepada Palang Merah dan telah berada di dalam wilayah Israel.

Baca juga: AS Berterima Kasih pada Qatar atas Upaya Pembebasan Sandera

Layanan penjara Israel kemudian mengatakan bahwa 30 tahanan Palestina dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Seorang jurnalis AFP menyaksikan beberapa pasukan Hamas dan lainnya dari Jihad Islam menyerahkan para sandera kepada para pejabat Palang Merah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Para tokoh internasional memuji tercapainya perpanjangan jeda pertempuran dan pembebasan tawanan lagi sebagai sebuah harapan dalam konflik yang telah pecah sejak 7 Oktober tersebut.

Israel dan Hamas sempat saling menuduh satu sama lain telah melanggar gencatan senjata yang diperpanjang dalam insiden-insiden pada Selasa.

Namun, para pejabat Qatar yang menjadi penengah dalam konflik itu mengatakan, bahwa hal ini tidak membuat gencatan senjata keluar dari jalurnya.

Ketika perpanjangan dua hari gencatan senjata akan berlangsung mulai Selasa, kepala intelijen AS dan Israel telah berada di Doha, ibu kota Qatar.

Seorang sumber yang diberi penjelasan tentang kunjungan mereka, menyebut pejabat tinggi AS dan Israel tersebut kemungkinan akan membahas "fase berikutnya" dari kesepakatan gencatan senjata.

Baca juga: Hamas Bebaskan 11 Sandera, Israel Lepas 33 Tahanan

Juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan bahwa warga Israel yang dibebaskan pada Selasa terdiri dari sembilan perempuan dan seorang anak perempuan. Mereka termasuk seorang warga negara ganda Filipina dan dua warga negara ganda Argentina.

Israel dan Hamas berada di bawah tekanan internasional untuk tidak kembali berperang habis-habisan saat gencatan senjata terbaru berakhir pada Kamis (30/11/2023).

Dua warga Thailand dibebaskan sebagai tambahan dari 10 warga Israel di bawah ketentuan kesepakatan.

Gencatan senjata tersebut menghentikan pertempuran yang dimulai pada awal Oktober lalu ketika para militan Hamas menyerbu perbatasan menuju Israel. Serbuan Hamas itu diklaim oleh Israel telah menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga disebut menculik sekitar 240 orang.

Sementara itu, operasi darat dan udara yang dilakukan Israel di Gaza sebagai pembalasan Israel dilaporkan telah menewaskan hampir 15.000 orang, sebagian besar warga sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com