Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Mengurangi Penggunaan Tembakau Melambat, Jutaan Orang di Dunia Akan Tetap Merokok

Kompas.com - 23/11/2023, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

LONDON, KOMPAS.com - Kemajuan global dalam kebijakan mengurangi penggunaan tembakau melambat untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir setelah merebaknya pandemi Covid-19.

Ini menurut analisis yang diterbitkan pada Rabu (22/11/2023) oleh Global Tobacco Control Progress Hub, yang memperingatkan bahwa jutaan orang di seluruh dunia kemungkinan besar akan tetap merokok.

Pusat informasi ini, sebuah kolaborasi antara lembaga nirlaba Action on Smoking and Health (ASH) Canada dan John Hopkins Bloomberg School of Public Health, melacak pemberlakuan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebuah perjanjian global yang bertujuan untuk mengurangi kebiasaan merokok.

Baca juga: Perancis Larang Warga Merokok di Hutan, Kurangi Risiko Kebakaran

Dilansir dari CNA, penelitian ini menemukan bahwa antara tahun 2020 dan 2022, terjadi perlambatan dalam implementasi enam langkah inti dari perjanjian tersebut yang berdampak besar, termasuk kenaikan pajak, larangan iklan dan promosi, serta peraturan yang melarang merokok di tempat umum.

Les Hagen, direktur eksekutif ASH Canada, mengatakan bahwa meskipun pandemi mengganggu pemerintah, namun perlambatan ini disebut tidak ideal. Mereka dan meminta negara-negara untuk meningkatkan upayanya memerangi tembakau.

Dia memperingatkan bahwa penurunan implementasi dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi jutaan orang di seluruh dunia, terutama jika berkelanjutan.

Analisis ini didasarkan pada laporan mandiri negara-negara kepada WHO, kata Hagen.

Dua pertiga negara melaporkan tidak ada peningkatan atau penurunan dalam implementasi kebijakan tembakau utama, sementara hanya sepertiga yang melaporkan peningkatan.

Penurunan terbesar terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah, khususnya di kawasan Mediterania timur dan Asia Tenggara, kata Hagen.

Enam kebijakan utama telah terbukti mengurangi tingkat merokok ketika diimplementasikan, kata Hagen, seraya menambahkan bahwa jutaan orang yang seharusnya sudah berhenti merokok kemungkinan besar masih merokok.

Baca juga: Setiap Batang Rokok di Kanada Akan Dilengkapi dengan Label Peringatan

WHO mengatakan bahwa tembakau membunuh hingga setengah dari penggunanya yang tidak berhenti merokok.

Sebuah laporan terpisah dari STOP, sebuah jaringan organisasi akademis dan kesehatan masyarakat, dan Pusat Global untuk Tata Kelola yang Baik dalam Pengendalian Tembakau, yang diterbitkan minggu lalu, juga menemukan kemunduran dalam implementasi pemerintah terhadap aspek lain dari perjanjian WHO.

Baca juga: Aktivis Lisbon Tumpuk 650.000 Puntung Rokok Membentuk Gunung

Padahal, hal ini berupaya mencegah campur tangan industri tembakau dalam kebijakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com