Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singa Sirkus Lepas di Kota Italia, Berkeliaran Selama 5 Jam

Kompas.com - 14/11/2023, 19:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LADISPOLI, KOMPAS.com - Seekor singa sirkus lepas di Kota Ladispoli, dekat ibu kota Roma, Italia, dan berkeliaran selama lima jam pada Sabtu (11/11/2023).

Wali Kota Ladispoli Alessandro Grando pada saat kejadian meminta para penduduk tetap di rumah ketika para staf sirkus berusaha menangkap singa itu.

Singa bernama Kimba berusia delapan tahun tersebut kemudian dibius dan ditangkap.

Baca juga: Penjaga Taman Safari di Jepang Tewas Diserang Singa

Video yang beredar di media-media Italia, diduga direkam penduduk setempat, menunjukkan singa dewasa berjalan di jalanan yang gelap dan sepi.

Penanggung jawab Rony Roller Circus, Rony Vasallo, mengatakan bahwa Kimba tidak menimbulkan bahaya apa pun meski singa membuat kebanyakan orang takut.

“Dia bertemu orang-orang di lingkungan yang tidak biasa dia alami... dan tidak terjadi apa-apa. Dia bahkan tidak punya naluri menyerang seseorang sedetik pun,” katanya kepada wartawan AFP di lokasi sirkus, dikutip dari The Guardian.

Namun, dia khawatir seseorang dapat menyakiti Kimba karena takut atau antusiasme berlebih.

Grando di Facebook mengumumkan, Kimba ditangkap sekitar pukul 22.30 waktu setempat, lima jam setelah singa itu lepas dari kandang.

Dia pun berterima kasih kepada layanan darurat dan para relawan yang membantu mencari dan menangkap Kimba selama berjam-jam.

Menurut Grando, dia tidak mengizinkan adanya sirkus dengan singa di Ladispoli, tapi dia tidak berwewenang mencegahnya.

Baca juga: Berusia 19 Tahun, Singa Tertua di Dunia Mati Ditombak Penggembala

Adapun Vassallo mengeklaim, dia sudah memeriksa kandang Kimba satu jam sebelum singa itu keluar dan mengaku semuanya baik-baik saja.

Ketika ditanya bagaimana Kimba bisa kabur, Grando menyebut seorang staf sirkus melihat tiga orang melarikan diri dan mendapati kunci sirkus rusak.

“Mereka berbicara tentang sabotase,” kata Grando, dikutip dari CNN. Ia menambahkan bahwa insiden tersebut akan diselidiki.

Kimba lahir dan besar di penangkaran bersama dua saudara jantannya, Zeus dan Ivan, serta saudara betinanya Maya.

Pertunjukan sirkus ini memicu kemarahan para pegiat hak-hak binatang, yang menyatakan bahwa memelihara satwa liar seperti itu tindakan kejam.

Lebih dari 20 negara Eropa melarang atau sangat membatasi penggunaan hewan di sirkus, tetapi Italia belum termasuk salah satunya.

Meski begitu, menurut Vassallo, para kritikus tidak mengetahui realita bagaimana hewan-hewan diperlakukan di sirkus atau pemeriksaan yang dilakukan.

Baca juga: Akhir P-22, Singa Gunung Ikonis Hollywood yang Terpaksa Disuntik Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com