Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-562 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Lanjutkan Serangan Pelabuhan Danube | Temuan Puing Pesawat Tak Berawak di Romania

Kompas.com - 09/09/2023, 06:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Sejumlah kabar dari situasi perang masuk dalam rangkuman hari ke-562 serangan Rusia ke Ukraina Sabtu (8/9/2023).

Dilansir dari Al Jazeera, berikut rangkuman selengkapnya, langsung dari titik api perang.

Baca juga: Tank Leopard 1 dari Denmark, Jerman, dan Belanda Akhirnya Tiba di Ukraina

Situasi Perang

- Rusia melanjutkan serangannya di pelabuhan Danube Ukraina. Gubernur Oleh Kiper mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak Rusia yang berlangsung selama tiga jam telah merusak infrastruktur pelabuhan, silo biji-bijian, dan gedung-gedung administratif di distrik Izmail, wilayah Odesa, Ukraina. Satu orang terluka.

- Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan tidak ada indikasi bahwa puing-puing pesawat tak berawak yang ditemukan di wilayah Romania disebabkan oleh serangan Rusia yang disengaja, tetapi serangan udara yang dekat dengan perbatasan NATO menimbulkan risiko. Romania terletak tepat di seberang sungai dari Izmail.

- Setidaknya lima pesawat tak berawak tempur Ukraina dijatuhkan di atas wilayah Rusia, dua ditembak jatuh saat mendekati kota Bryansk di barat daya Rusia, dua di atas wilayah Rostov selatan, sementara satu lagi dicegat di dekat Moskwa, demikian menurut para pejabat Rusia dan kantor berita pemerintah.

- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memuji ketangguhan luar biasa Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia selama kunjungan ke wilayah Chernihiv, yang diduduki Moskwa selama sekitar satu bulan pada awal perang.

Baca juga: Ukraina Kecam Rusia Gelar Pemilu Lokal di 4 Wilayah yang Dicaplok

Diplomasi

- India mengusulkan agar pernyataan G20 yang mengutuk perang di Ukraina juga mengakomodasi pandangan Rusia dan China dalam upaya untuk menghindari kebuntuan. 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia telah terpecah atas invasi Rusia ke Ukraina, dan perpecahan ini semakin dalam sejak pertemuan tahun lalu di Bali.

- Di G20, negara-negara Barat menginginkan kecaman keras untuk Rusia, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang akan memimpin delegasi Moskwa, telah mengatakan bahwa Moskwa akan memblokir deklarasi akhir jika tidak mencerminkan pendiriannya.

Baca juga: Kuba Tangkap 17 Orang Terkait Kasus Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia di Ukraina

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa PBB secara aktif terlibat dalam upaya untuk membawa Rusia kembali ke kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, yang ditinggalkannya pada bulan Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com