KOMPAS.com - Berita terkait perang Rusia-Ukraina masih menjadi primadona. Populer Global Kamis (27/7/2023) diawali dengan kabar dari pencegatan rudal jelajah Ukraina.
Ada pula kabar dari ruang angkasa. Kali ini yang jauh, asing, dan seolah tak terendus: alien dan UFO. Pemerintah AS disebut menyembunyikan faktanya.
Selengkapnya bisa disimak di bawah ini.
Baca juga: Aksi Remaja China Lompat Tali Sebanyak 374 Kali dalam Semenit
Angkatan Udara Ukraina pada Rabu (26/7/2023) mencegat 36 rudal jelajah yang ditembakkan Rusia dalam gelombang serangan baru.
“Pada 26 Juli, 36 rudal jelajah musuh dihancurkan,” kata Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk di kanal Telegram resmi AU Ukraina.
Namun, dia tidak merinci apakah rudal Rusia mencapai target serangannya.
Baca juga: Ingin Selamatkan Burung Peliharaan, Wanita Ini Malah Terjebak di Tebing
Pemerintah AS melakukan program yang disebut dengan istilah "multi-dekade" yang mengumpulkan, dan mencoba merekayasa ulang UFO yang jatuh.
Ini disampaikan seorang mantan pejabat intelijen AS dalam sebuah sidang dengar pendapat di Kongres pada hari Rabu (26/7/2023).
Dilansir dari Guardian, David Grusch, yang memimpin analisis fenomena anomali yang tidak dapat dijelaskan (UAP/UFO) di dalam badan Kementerian Pertahanan AS hingga 2023, mengatakan kepada komite pengawas DPR di Washington bahwa makhluk "non-manusia" telah ditemukan.
Baca juga: Kudeta Niger: Komando Militer Mendukung, Presiden Melawan
Presiden Niger Mohamed Bazoum telah dicopot dari kekuasaannya.
Sekelompok tentara yang muncul di televisi nasional negara Afrika Barat mengeklaim hal itu pada Rabu (26/7/2023) malam, beberapa jam setelah presiden ditahan di istana kepresidenan.
Membacakan sebuah pernyataan, Kolonel Amadou Abdramane, yang duduk dan diapit oleh sembilan perwira lainnya, mengatakan bahwa pasukan pertahanan dan keamanan akan mengambil alih kekuasaan.
Baca juga: Aksi Rekor Dunia Unik, Makan Cabai Habanero Lalu Cium Pasangan
Tentara Rusia pada Rabu (26/7/2023) menangkis serangan ratusan tentara Ukraina di dekat Kota Orikhiv.
Kota di Rusia selatan itu adalah salah satu lokasi serangan balik Ukraina.
Kyiv pekan lalu memulai serangan balik terhadap Rusia setelah menimbun senjata Barat dan membangun pasukan ofensifnya.
Baca juga: Loyalis yang Tersingkir: Rumor Panas di Balik Pemecatan Menlu China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.