Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Asrama Sekolah di Guyana, 20 Orang Tewas

Kompas.com - 22/05/2023, 19:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

GEORGETOWN, KOMPAS.com - Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas dan beberapa orang lainnya terluka dalam insiden kebakaran asrama sekolah di Guyana yang terjadi pada Minggu (21/5/2023).

"Ini bencana besar. Mengerikan, menyakitkan," kata Presiden Guyana Irfaan Ali pada Minggu  malam.

Pemerintah Guyana menyampaikan, korban tewas telah meningkat menjadi 20 orang dan beberapa orang terluka dalam kebakaran di Sekolah Menengah Mahdia yang berada di Guyana tengah.

Baca juga: Guyana Batalkan Kantor Dagang Taiwan, Taipei Langsung Mengutuk China

"Kami telah kehilangan banyak jiwa-jiwa mulia dalam api itu. Kami meminta agar doa kami terus menyertai anak-anak ini, keluarga mereka, dan masyarakat," tutur Pemerintah Guyana, dikutip dari AFP.

Ali mengaku telah telah memerintahkan pengaturan dibuat di dua RS utama ibu kota Georgetown, sehingga setiap anak yang membutuhkan perhatian diberikan kesempatan terbaik untuk mendapatkannya.

Pesawat swasta dan pesawat milik militer Guyana dilaporkan telah dikirim ke Mahdia, yang terletak sekitar 200 kilometer (124 mil) selatan Georgetown, ketika wilayah tersebut dilanda hujan lebat.

"Lima pesawat telah lepas landas ke Mahdia untuk mendukung pejabat kesehatan regional dengan pasokan medis dan medivac tambahan. Saat ini, tujuh anak sedang dipersiapkan untuk dievakuasi ke Georgetown," kata Pernyataan Pemerintah Guyana.

Seorang jurnalis AFP melaporkan, setidaknya satu pesawat dengan tiga pengungsi telah tiba di Georgetowns.

Pemerintah Guyana memastikan para pejabat sangat mendukung upaya di bandara Ogle di ibu kota Georgetowns untuk menerima pasien kritis dan mengoordinasikan rencana tindakan darurat.

Baca juga: Dikritik China, Guyana Langsung Batalkan Kantor Dagang Taiwan

"Rencana tindakan darurat medis skala penuh telah diluncurkan," tambahnya.

Natasha Singh-Lewis, seorang anggota parlemen oposisi, menyerukan penyelidikan atas penyebab kebakaran asrama sekolag Guyana.

"Kita perlu memahami bagaimana insiden yang paling mengerikan dan mematikan ini terjadi dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah agar tragedi semacam itu tidak terjadi lagi," katanya.

Guyana adalah negara kecil berbahasa Inggris yang memiliki penduduk 800.000 orang.

Negara ini adalah bekas jajahan Belanda dan Inggris yang baru-baru ini diketahui memiliki cadangan minyak per kapita terbesar di dunia.

Di antara negara-negara termiskin di Amerika Selatan, diharapkan penemuan ini akan membantu memacu perkembangan pesat.

Negara ini menawarkan persentase tutupan hutan tertinggi kedua di dunia.

Baca juga: Kebakaran Hebat Hanguskan Kantor Pos Filipina yang Bersejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com