Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netflix Tampilkan Cleopatra Berkulit Hitam, Mesir: Dia Seharusnya Berkulit Putih

Kompas.com - 28/04/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KAIRO, KOMPAS.com - Kementerian barang antik Mesir bersikeras pada hari Kamis (27/4/2023) bahwa Cleopatra memiliki kulit putih dan karakteristik Helenistik.

Pernyataan ini terkait kontroversi sedang berlangsung atas film dokumenter drama Netflix yang menggambarkan Cleoparta, simbol keindahan zaman kuno yang terkenal, sebagai orang kulit hitam.

Dilansir dari Guardian, Queen Cleopatra, diproduksi oleh Jada Pinkett Smith dan dibintangi Adele James, akan dirilis pada platform streaming pada 10 Mei mendatang.

Baca juga: Dokumen AS yang Bocor Bikin Malu Mesir dan UEA

“Sebagai firaun terakhir Mesir, Cleopatra berjuang untuk melindungi tahta, keluarga, dan warisannya dalam dokudrama yang menampilkan pemeragaan ulang dan wawancara pakar,” kata situs Netflix dalam mempromosikan produksinya yang akan datang.

Tetapi bahkan sebelum dirilis, series Cleopatra telah menimbulkan badai kontroversi di negara Afrika utara itu.

Ketika Cleopatra masih hidup, dia tidak dikategorikan berdasarkan warna kulitnya

Petisi online yang menuntut produksi penulisan ulang sejarah telah mengumpulkan lebih dari 40.000 tanda tangan.

Sebelumnya ada seruan agar Netflix dilarang karena konten yang dianggap menyinggung Mesir atau nilai-nilai kekeluargaannya.

Anggota parlemen Saboura al-Sayyed kembali mendesak parlemen untuk melarang platform tersebut.

Pada hari Kamis, kementerian mempertimbangkan perselisihan tersebut, menerbitkan pernyataan panjang yang mencakup pernyataan dari para ahli yang dikatakan semuanya setuju: Cleopatra memiliki kulit putih dan karakteristik Helenistik.

Baca juga: Viral Kisah Haru Jemaah Mesir Embuskan Napas Terakhir di Dekat Ka’bah

"Relief dan patung Ratu Cleopatra adalah bukti terbaik," kata pernyataan itu, menghiasi teksnya dengan ilustrasi yang menunjukkan Cleopatra dengan ciri-ciri Eropa.

Bagi Mostafa Waziri, kepala Dewan Purbakala Tertinggi, menggambarkan ratu terkenal yang ditampilkan berkulit hitam tidak lain adalah pemalsuan sejarah Mesir.

Dia mengatakan tidak ada yang rasis dalam pandangan ini, yang dilatarbelakangi oleh sikap membela sejarah Ratu Cleopatra, bagian penting dari sejarah Mesir di zaman kuno.

Baca juga: Arab Saudi, Palestina, dan Mesir Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh pada Kamis 23 Maret

Komentator di Mesir sering mencela kampanye di antara sebagian besar kelompok Afrika-Amerika yang mengklaim asal-usul peradaban Mesir.

“Mengapa Cleopatra tidak boleh menjadi saudara perempuan melanasi?” tulis sutradara Ratu Cleopatra Tina Gharani di Variety minggu lalu.

“Dan mengapa beberapa orang membutuhkan Cleopatra untuk menjadi putih? Kedekatannya dengan kulit putih tampaknya memberinya nilai, dan bagi sebagian orang Mesir hal itu tampaknya sangat penting," ujarnya.

Baca juga: Warga Mesir Diminta Makan Ceker Ayam karena Krisis Ekonomi

Beberapa ahli mengatakan bahwa perdebatan semacam itu ahistoris karena kedua belah pihak mencerminkan pandangan kontemporer tentang ras, bukan bagaimana ras dipahami pada zaman kuno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com