Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus di China Beri Waktu Libur Khusus untuk Mencari Pacar

Kompas.com - 02/04/2023, 12:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Komo News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perguruan tinggi tertentu di China memberi siswa waktu istirahat untuk mencari pacar.

Ini karena tingkat kelahiran di negara itu mengalami penurunan tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satunya terjadi pada Perguruan Tinggi Kejuruan Terbang Mianyang, satu dari sembilan perguruan tinggi yang dijalankan oleh Grup Pendidikan Fan Mei.

Baca juga: Taiwan Sebut 10 Pesawat China Lintasi Garis Batas Selatnya

Dilansir dari Komo News, sekolah ini pertama kali mengumumkan liburan musim semi pada 21 Maret, yang memiliki fokus khusus pada romansa.

Waktu libur yang berlangsung dari 1 April hingga 7 April ini mendorong siswa untuk belajar mencintai alam, kehidupan, dan menikmati cinta melalui liburan musim semi.

"Saya berharap siswa dapat pergi melihat air dan pegunungan hijau dan merasakan nafas musim semi. Ini tidak hanya akan memperluas wawasan siswa dan menumbuhkan sentimen mereka, tetapi juga memperkaya dan memperdalam konten pengajaran di kelas," kata Liang Guohui, wakil dekan Sekolah Kejuruan Terbang Mianyang.

Surat kabar China Youth Daily mengatakan para siswa, selain diberikan pekerjaan rumah, juga harus menulis buku harian, merekam pertumbuhan pribadi dan merekam video perjalanan mereka.

Sekolah juga menyelenggarakan pameran pekerjaan rumah liburan musim semi setelah mereka kembali.

Menurut New York Times, 9,56 juta orang lahir di China tahun lalu, sementara 10,41 juta meninggal.

Ini adalah pertama kalinya kematian melebihi jumlah kelahiran sejak Lompatan Jauh ke Depan, eksperimen ekonomi yang gagal oleh mantan diktator Mao Zedong yang berlangsung dari akhir 1950-an hingga awal 1960-an.

Baca juga: Pengacara TikTok Yakin China Tak Akan Rebut Data Pengguna

Seperti yang dilaporkan Reuters, negara itu memiliki kebijakan satu anak antara tahun 1980 dan 2015.

Pejabat menaikkan batas menjadi tiga anak pada tahun 2021, tetapi pasangan masih enggan memiliki anak bahkan selama penguncian Covid-19.

Baca juga: 10 Pesawat China Lewati Garis Tengah Selat Taiwan, Rudal Taipei Memantau

Orang yang lebih muda menyebutkan biaya pengasuhan anak yang tinggi, pendapatan rendah dan ketidaksetaraan gender sebagai alasan untuk tetap bebas anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com