Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Pernah Usul Serang Korea Utara dengan Nuklir, Lalu Kambing Hitamkan Negara Lain

Kompas.com - 14/01/2023, 07:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden AS Donald Trump rupanya pernah mengusulkan untuk menyerang Korea Utara dengan senjata nuklir lalu mengkambinghitamkan negara lain.

Hal itu dikuak dalam sebuah buku yang akan segera terbit berjudul Donald Trump V. the United States yang ditulis oleh Michael Schmidt, seorang jurnalis yang menjadi koresponden The New York Times.

Usul menyerang Korea Utara dengan senjata nuklir disampaikan Trump pada 2017, tahun pertamanya setelah menang pilpres AS.

Baca juga: Putra Bolsonaro Sempat Bertemu Trump Pasca-kalah Pemilu, Gagas Protes Seperti Capitol

Di masa-masa awal menjabat, komentar Trump mengenai Korea Utara sangat agresif, sebagaimana dilansir Sky News, Jumat (13/1/2023).

Dia juga sempat memperingatkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un pada Agustus 2017 untuk tidak membuat ancaman apa pun ke AS.

Pada September 2017, dalam pidatonya pertamanya di PBB, Trump kembali mengancam bahwa dia bisa menghancurkan Korea Utara dan menyebut Kim Jong Un “pria roket kecil”.

Sejumlah pejabat di Gedung Putih juga sering khawatir karena diskusi dengan sang presiden sama-sama bersifat mengancam terhadap Korea Utara.

Baca juga: Laporan Pajak Donald Trump Akhirnya Dirilis ke Publik

Schmidt menulis, setelah John Kelly diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Gedung Putuh, Trump kerap mengancam Korea Utara melalui media sosial, Twitter.

“Apa yang membuat Kelly lebih takut daripada twit adalah fakta bahwa di balik pintu tertutup di Oval Office, Trump terus berbicara seolah jika dia ingin berperang,” tulis Schmidt.

“Dia dengan angkuh mendiskusikan gagasan penggunaan senjata nuklir melawan Korea Utara, mengatakan bahwa jika dia mengambil tindakan seperti itu, pemerintah dapat menyalahkan orang lain karena membebaskan dirinya dari tanggung jawab,” sambung Schmidt.

Pada 2018, Trump juga terus mengobarkan ketegangan terhadap Korea Utara melalui Twitter.

Baca juga: Pesona Trump Pudar, Gubernur Florida Ron DeSantis Calon Favorit Republik di Pilpres 2024

“Saya memiliki Tombol Nuklir, tetapi jauh lebih besar dan lebih kuat daripada miliknya, dan tombol saya berfungsi!” tulis Trump merujuk pada Kim Jong Un.

Kepada NBC News, Schmidt menyampaikan bahwa di depan orang-orang dekatnya, Trump akan berbicara dengan angkuh tentang penggunaan kekuatan terhadap Korea Utara.

“Dan ada kekhawatiran yang mendalam tentang hal ini karena Trump mengatakan hal-hal di depan umum yang menandakan potensi konflik militer,” tutur Schmidt.

Akan tetapi, pada 2019, Trump melunak terhadap Korea Utara. Bahkan, dia menjadi presiden AS pertama yang bertemu dengan Kim Jong Un ketika keduanya mengadakan pertemuan puncak di zona demiliterisasi Korea.

Baca juga: Home Alone 2 Ada Donald Trump Jadi Cameo karena Memaksa Ikut Syuting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com