Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Laporan MBS Ejek Biden Sembunyi-sembunyi, Pertanyakan Ketajaman Mental

Kompas.com - 28/10/2022, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com – Muncul sebuah laporan yang menyebutkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengejek Presiden AS Joe Biden secara sembunyi-sembunyi.

Laporan tersebut diwartakan The Wall Street Journal pada Senin (24/10/2022) mengutip beberapa sumber di Pemerintah Arab Saudi.

Sumber-sumber tersebut menambahkan, MBS yang merupakan penguasa de facto Arab Saudi juga mempertanyakan ketajaman mental pemimpin AS yang berusia 79 tahun tersebut.

Baca juga: Merasa “Dikhianati” Usai Produksi Minyak Dipangkas, Biden Tak Akan Temui MBS di KTT G20

MBS juga memberitahu para penasihatnya bahwa dia tidak terkesan dengan Biden bahkan sejak dia menjadi Wakil Presiden AS era pemerintahan Presiden AS Barack Obama.

Daripada Biden, sebut sumber-sumber tersebut dikutip The Wall Street Journal, MBS lebih memilih mantan Presiden AS Donald Trump.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah bahwa MBS secara sembunyi-sembunyi mengejek Biden.

Dia juga membantah klaim yang menyebutkan MBS memberitahu para penasihatnya bahwa dia tidak terkesan dengan Biden dan lebih memilih Trump.

Baca juga: Ribut-ribut Soal Minyak, Akankah Hubungan AS-Arab Saudi Putus?

“Tuduhan yang dibuat oleh sumber anonim ini sepenuhnya salah,” kata Pangeran Faisal, sebagaimana dilansir The Wall Street Journal.

“Para pemimpin kerajaan selalu sangat menghormati presiden AS, berdasarkan keyakinan kerajaan akan pentingnya memiliki hubungan berdasarkan rasa saling menghormati,” sambungnya.

Kabar MBS mengejek Biden secara sembunyi-sembunyi muncul saat hubungan AS dan Arab Saudi sedang panas-panasnya gara-gara OPEC+ memutuskan untuk memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari.

Keputusan OPEC+, kelompok produsen minyak yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia, dalam memangkas produksi membuat para pemimpin AS marah karena khawatir harga minyak bakal melambung.

Baca juga: OPEC+ Pangkas Produksi, Arab Saudi Bantah Bikin Minyak Jadi Senjata

Hubungan renggang

Reuters menyebutkan, hubungan AS dan Arab semakin renggang saat Biden menjadi Presiden AS dan menyatakan sikapnya yang keberatan terhadap pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.

Sementara itu, MBS diangkat sebagai Perdana Menteri Arab Saudi, memberinya kekebalan dalam gugatan AS terhadap pembunuhan Khashoggi.

"Sang putra mahkota percaya bahwa pemerintah AS menargetkan dia. Dan oleh karena itu, dia memutuskan untuk menantangnya dan membuktikan kekuatan posisinya di dalam kerajaan dan bahwa dia tidak peduli dengan sikap AS," kata salah satu sumber di kawasan Teluk, yang meminta anonimitas.

Sumber tersebut menambahkan, para pejabat di Riyadh meyakini bahwa AS tidak bisa bertindak jauh dalam menghukum Arab Saudi.

Baca juga: Pemangkasan Minyak OPEC+ Bikin Dunia Makin Terancam Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Sejarah dan Pentingnya Hari Kebebasan Pers Sedunia

Internasional
Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Rangkuman Hari Ke-802 Serangan Rusia ke Ukraina: Roket dan Drone Tewaskan 2 Orang | Desa Ocheretyne Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com