Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parahnya Krisis Ekonomi Lebanon, Mantan Pejabat Ikut Menduduki Bank, Putus Asa Ingin Ambil Uang Sendiri

Kompas.com - 05/10/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

BEIRUT, KOMPAS.com - Seorang mantan pejabat Lebanon mengadakan aksi menduduki sebuah bank di luar ibu kota Beirut pada Selasa (4/10 /2022), dan menolak untuk pergi sampai dia menerima uangnya.

Bank Georges Siam adalah salah satu dari empat cabang di seluruh Lebanon yang ditahan oleh para deposan yang menuntut untuk bisa mengambil tabungan mereka sendiri pada Selasa (4/10/2022).

Istri dari Siam, yang adalah mantan Duta Besar Lebanon untuk Qatar, Turki, Brasil, dan UEA dan saat ini menjadi konsul kehormatan Irlandia di Lebanon, mengungkap perjuangan suaminya kepada CNN.

Baca juga: 5 Bank Lebanon Dirampok Nasabah dalam Sehari, Publik Mendukung

Siam dilaporkan menolak meninggalkan bank di Hamzieh setelah cabang tersebut menolak memberikan diplomat tersebut sejumlah yang biasa ditariknya setiap bulan.

“Ini uang kami dan kami tidak perlu memintanya,” kata Golda Siam, menambahkan bahwa suaminya tidak bersenjata dan menjalankan aksi secara damai.

Bulan lalu, Siam menyatakan dukungan untuk rekan senegaranya Sali Hafiz, yang memegang pistol mainan untuk menarik tabungannya sendiri.

“Kami membutuhkan (keberanian) seperti itu. Wanita itu adalah pahlawan," cuitnya saat itu.

Dua pria lainnya menduduki bank di Lembah Beqaa dan Tirus Lebanon pada Selasa (4/10/2022), menuntut tabungan mereka sendiri dikembalikan kepada mereka, dalam apa yang telah menjadi simbol dari kondisi kehidupan yang mengerikan yang mencengkeram di tengah parahnya krisis ekonomi Lebanon. Dua dari pria itu menggunakan senjata dan menyandera.

Bank keempat juga diserbu di Tripoli pada Selasa (4/10/2022) oleh sekelompok karyawan yang tidak puas dari sebuah perusahaan listrik. Mereka memprotes pembayaran yang terlambat dan pemotongan gaji, menurut kelompok advokasi Deposan Outcry Association sebagaimana dilansir CNN.

Baca juga: Penyanderaan Bank oleh Nasabah Terjadi di Mana-mana, Bank-bank Lebanon Akan Ditutup

Bahaya bagi nilai mata uang

Di seluruh Lebanon, rekening bank telah dibekukan selama lebih dari dua tahun karena bank memberlakukan kontrol modal di tengah krisis ekonomi Lebanon yang meningkat.

Deposan yang semakin putus asa di negara itu telah merespons dengan menahan cabang bank dalam serangkaian upaya untuk mengekstraksi dana mereka.

Setelah serangkaian perampokan bulan lalu, menteri dalam negeri Lebanon menuduh beberapa kelompok mengorganisir tindakan ilegal dan mengganggu stabilitas keamanan nasional.

Asosiasi Bank di Lebanon (ABL) menutup semua lembaga selama seminggu setelah insiden pada 16 September, dan membuka kembali cabang hanya untuk transaksi komersial 10 hari kemudian.

Bank kini menanggung “beban” dari krisis sistemik yang diciptakan oleh pemerintah Lebanon dan Bank Sentralnya, menurut ABL dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/10/2022) dilansir dari CNN.

Baca juga: Penarikan Uang Dibatasi, Warga Lebanon Sandera Pegawai Bank dan Minta Tabungannya Dicairkan

ABL juga menuduh pemerintah Lebanon membuat orang menentang bank, dan memperingatkan mata uang negara itu suatu hari nanti bisa runtuh ke titik di mana uang akan ditimbang alih-alih dihitung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com