Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia China Serbu Supermarket dan Kereta Bawah Tanah demi AC, Berlindung dari Gelombang Panas Ekstrem

Kompas.com - 27/08/2022, 19:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

CHONGQING, KOMPAS.com - Sejumlah warga lansia China menyerbu supermarket dan kereta bawah tanah untuk mengatasi panasnya suhu, ketika negara itu menderita salah satu gelombang panas terburuk yang pernah tercatat di dunia.

Mothership mewartakan sebuah video yang diunggah ke media sosial China, Douyin, menunjukkan lorong-lorong yang penuh dengan pria dan wanita lanjut usia, di sebuah supermarket ber-AC di Chongqing, China.

Sebagian besar lansia duduk di lantai atau membawa bangku sendiri dari rumah.

Beberapa bahkan mencengkeram kipas tangan tenunan, dan terlihat masih mengipasi diri mereka sendiri untuk mendinginkan diri lebih jauh.

Baca juga: Provinsi Hainan China Akan Larang Penjualan Kendaraan BBM pada 2030

Pengunggah video menulis: "Sebagai pelanggan saya, saya tidak akan memanjakan Anda", menunjukkan bahwa dia adalah manajer atau pemilik toko.

Dia pun menulis permohonan agar "langit terbuka dan memberikan hujan", bagi orang awam di jalan untuk mengalahkan panas.

Saat kamera bergerak, lebih banyak orang lanjut usia terlihat tersebar di area terbuka toko.

Beberapa bahkan memasukan diri mereka ke dalam rak display barang untuk benar-benar beristirahat.

Gambar lain dari Chongqing, rumah bagi 30 juta orang, menunjukkan Sungai Jialing - anak sungai Yangtze (sungai terpanjang di Asia) - mengering dan kesabaran warga menipis.

Putus asa untuk menghindari panas, ratusan warga senior China itu menghabiskan waktu berjam-jam merokok, bermain kartu dan tidur siang di kereta bawah tanah kota yang padat dan “sejuk”.

Baca juga: Perubahan Iklim: 2022 Disebut Tahun Panas dan Kekeringan

Berlindung dari musim panas terpanas dalam catatan di negara itu, mereka terlihat berbaring tertidur di kursi pijat atau di atas selimut.

Beberapa menjadi pembersih jalanan saat istirahat, yang lain pekerja kasar, sementara yang lain hanya berdiam di sana tanpa ada kegiatan lebih baik yang bisa dilakukan.

AC dan kesejukan bawah tanah memberikan kelonggaran dari suhu ekstrem di luar.

Menurut sebuah video yang diunggah oleh South China Morning Post (SCMP), daerah lain di China, seperti Hubei, telah melihat kejadian serupa ketika individu mencoba melarikan diri dari gelombang panas yang mengganggu negara itu.

Beberapa provinsi di China, teriknya gelombang panas juga mendorong pembatasan aliran listrik, yang memaksa pabrik tutup dan lampu di beberapa jalan kota paling terkenal di negara itu padam.

Baca juga: Panas Terik Hingga 40 Derajat Celcius, China Umumkan Darurat Nasional

Para ahli mengatakan intensitas, cakupan, dan durasi gelombang panas China dapat menjadikannya salah satu yang paling parah yang tercatat dalam sejarah global, sebagaimana dilansir Strait Times.

Sebanyak 15 distrik dan kabupaten di Chongqing telah mengalami rekor suhu tinggi dalam beberapa pekan terakhir, lapor otoritas meteorologi setempat

Pada 18 Agustus, distrik Beibei di Chongqing dilaporkan mencapai 45 derajat Celsius, sementara Sichuan juga mengalami suhu tinggi hingga 43,8 derajat Celsius.

Suhu di China Barat Daya akhirnya diperkirakan turun pada Jumat (26/8/2022), hingga di bawah 35 derajat Celsius, menurut SCMP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com