Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal di Bandara, Presiden Sri Lanka Coba Kabur Lewat Jalur Laut

Kompas.com - 12/07/2022, 16:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dilaporkan sedang mempertimbangkan memakai kapal patroli angkatan laut untuk melarikan diri dari negaranya pada Selasa (12/7/2022).

Menurut sumber-sumber resmi, pertimbangan itu diambil menyusul kegagalan Presiden lari lewat jalur udara.

Petugas imigrasi bandara dilaporkan menolak untuk pergi ke ruang VIP yang digunakan Rajapaksa guna mencap paspornya.

Baca juga: Saat Presiden Sri Lanka Terjebak di Negaranya Sendiri, Dicegah Kabur Staf Bandara…

Sementara, dia enggan memilih tidak akan pergi melalui fasilitas umum karena takut akan pembalasan dari pengguna bandara lainnya.

Gotabaya Rajapaksa telah berjanji untuk mengundurkan diri pada Rabu (13/7/2022) dan membuka jalan bagi "transisi kekuasaan yang damai", menyusul protes yang meluas terhadapnya atas krisis ekonomi terburuk di negara itu.

Pemimpin berusia 73 tahun itu diketahui telah melarikan diri dari kediaman resminya di Colombo tepat sebelum puluhan ribu pengunjuk rasa menyerbu pada Sabtu (9/7/2022).

Dikutip dari AFP, dia kemudian ingin melakukan perjalanan ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), kata para pejabat.

Sebagai presiden, Rajapaksa selama ini menikmati kekebalan dari penangkapan.

Dia diyakini sekarang ingin pergi ke luar negeri sebelum mengundurkan diri untuk menghindari kemungkinan ditahan.

Baca juga: Dulu, Ketika Sri Lanka Belum Bangkrut dan Cukup Kaya...

Tetapi, dia telah gagal pergi menggunakan pesawat.

Presiden dan istrinya telah menghabiskan malam di pangkalan militer di sebelah bandara utama Bandaranaike International setelah ketinggalan empat penerbangan yang bisa membawa mereka ke Uni Emirat Arab.

Adik bungsu Rajapaksa, Basil, yang mengundurkan diri pada April sebagai menteri keuangan, ketinggalan penerbangan Emiratesnya sendiri ke Dubai Selasa pagi waktu setempat, setelah kebuntuan serupa dengan staf bandara.

Basil -yang memegang kewarganegaraan AS selain kewarganegaraan Sri Lanka- mencoba menggunakan layanan pramutamu berbayar untuk pelancong bisnis, tetapi staf bandara dan imigrasi mengatakan mereka menarik diri dari layanan jalur cepat tersebut dengan segera.

"Ada beberapa penumpang lain yang memprotes Basil yang naik ke pesawat mereka," kata seorang pejabat bandara kepada AFP.

"Itu adalah situasi yang menegangkan, jadi dia buru-buru meninggalkan bandara," tambah saksi itu.

Baca juga: Ini Nasib Uang Rp700 Juta yang Ditemukan Pengunjuk Rasa di Istana Presiden Sri Lanka

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com